Artis-Artis Pendukung Pembacaan Puisi Teterikal 'Manusia Istana'

Sejumlah seniman ternama Indonesia akan bersiap menyelenggarakan pembacaan puisi teaterikal bertajuk Manusia Istana. Pementasan ini akan didukung oleh hadirnya Olivia Zalianty, Marcella Zalianty, Cornelia Agatha, Maudy Koesnaedy, Slank,  dan Toni Q Rastafara. Acara ini akan dilaksanakan pada Sabtu (28 Januari 2017) di Teater Jakarta, (TIM) Taman Ismail Jakarta.

Pertunjukan ini  akan menampilkan karya puisi dari antologi buku puisi Manusia Istana yang ditulis oleh  Budayawan: Radhar Panca Dahana. Radhar menyampaikan bahwa karya tersebut intinya serupa dengan karya yang lainnya. . “Isinya juga bekerjsama bukan mengkritisi tapi prihatin dengan keadaan Indonesia ketika ini,” kata Radhar dikutip dari republika.co.id ketika Jumpa Pers Penyelenggaraan Pembacaan Puisi Teaterikal “Manusia Istana” di Jakarta.

Radhar Panca Dahana menerangkan, masyarakat Indonesia bekerjsama sudah dibina selama ribuan tahun oleh nenek moyang, alam,  dan sebagainya untuk berproses menjadi bangsa kuat. Ditunjukkan oleh kekuatan alam semoga sanggup menjadi negara makmur yang kaya raya dalam segala hal termasuk Sumber Daya Alam (SDA)-nya. Akan tetapi akungnya, kondisi Indonesia belakangan ini memprithatinkan. Menurut Radhar kondisinya sedang babak belur. 

Sejauh ini, Radhar  melihat, nilai kebudayaan bangsa Indonesia sudah hancur. Negara Bangsa yang intinya mempunyai jati diri terpuji tapi sudah tidak humanis lagi. Padahal, masih berdasarkan Radhar, kebudayaan bangsa ini sudah terbentuk usang di masyarakat. Bahkan sebelumnya sudah bertahan sangat lama, diterapkan dalam kehidupan. masyarakat.

melaluiataubersamaini adanya kondisi ibarat itu, Radhar mencoba mengekspresikannya melalui karya seni, khususnya puisi. Radhar Panca Dahana mengajak masyarakat, politisi, tokoh, elit, serta penetu kebijakan untuk merenungi keberadaannya sebagai bangsa yang berbudaya. Permasalahan di Indonesia bekerjsama terletak pada pemahaman terhadap nilai kebudayaan yang sudah dimiliki. Bukan sekadar uang, melainkan juga pemahaman atau internalisasi diri. Tujuannya untuk membangun negeri ini.

“Kita harapkan para penentu kebijakan, para elit, politikus dan sebaginya sanggup turun dan hadir untuk berdiskusi bersama lewat cara kebudayaan melalui teater dan puisi ini,” tambah dia.

Republika.co.id
close