Arti Dan Pesan Syair Bahtera Karya Hamzah Fansuri

Arti dan Pesan Syair Perahu Karya Hamzah Fansuri

Syair ialah bentuk sastra klasik yang diserap dari bentuk sastra Arab-Parsi (persia).

Syair Perahu karya Hamzah Fansuri

INI gerangan suatu madah
Mengarangkan syair telalu indah;
Membetuli jalan kawasan berpindah
Di sanalah itikad diperbetuli sudah


Wahai muda, kenali dirimu
Ialah bahtera tamsil tubuhmu
Tiadalah berupa usang hidupmu,
Ke darul abadi jua kekal diammu.

Hai muda berakal budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman;
Alat perahumu jua kerjakan,
Itulah jalan memetuli insan.

Demikian pola dua karya fenomenal sastra melayu klasik dari para sastrawan klasik. Karya mereka berdua Gurindam Dua Belas dan Syair Perahu tak lekang oleh waktu. Masih bertahan hingga kini dan masih dipelajari hingga kini.

Syair Perahu karya Hamzah Fansuri di atas spesialuntuk terdiri dari 3 Bait. Syair Perahu yang dikarang oleh penyair yang sekaligus ulama ini aslinya ada 40 bait. Baca Lengkap 40 Bait Syair Perahu.

Arti Kata Sulit

Madah ialah nomina (kata benda) yang mempunyai arti  Kata-kata kebanggaan (Lihat KBBI, 2014:853). Jadi, pada dasarnya madah ialah kata-kata indah.

Tamsil ialah nomina (kata benda) yang mempunyai dua arti yaitu: 1) pesamaan dengan umpama (misal): 2) pedoman yang terkandung dalam cerita; ibarat; lukisan (sesuatu yang dijadikan sebagai contoh). Lihat KBBI (2014:1390).

Untuk mempergampang memahami arti Syair Perahu ini perlu dilakukan dengan cara membuat parafrase terlebih lampau.

Baca Juga: Menyimpulkan Makna dan Isi Syair Perahu Hamzah Fansuri 5 Bait

Berikut ini parafrasenya:

INI gerangan suatu (karangan) madah (=dengan kata pujian)
Mengarangkan (sebuah) syair telalu (=sangat) indah;
(syair yang) Membetuli jalan (agar selamat menuju) kawasan berpindah
Di sanalah (ajaran perihal) itikad diperbetuli sudah

Wahai (kaum) muda, kenali dirimu
(dirimu) Ialah bahtera tamsil (diumpamakan) tubuhmu
Tiadalah berupa usang hidupmu (di dunia ini),
(kelak) Ke darul abadi jua (hidup) kekal diammu.

Hai (kaum)  muda (yang) berakal budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman (yang baik);
(seperti) Alat perahumu jua kerjakan (dengan benar),
Itulah jalan (yang dikemudikan dengan benar) memetuli insan.

Hasil Parafrase:

Ini ialah syair yang indah meliputi kata-kata pujian. Dikarang sangat indah untuk membetuli jalan yang bagi yang sedang melaksanakan perjalanan menuju dewasa. Jalan yang sudah benar dan tidak tersesat.

Wahai kaum muda, dirimu diumpamakan sebuah bahtera yang sedang berlayar, dalam kehidupan dihadapkan dengan ombak dan badai. Jalanmu tidak spesialuntuk di dunia, kelak juga akan kekal hidup di akhirat.

Baca Juga: Arti dan Makna Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji

Wahai cowok yang budiman, dalam menajalani kehidupan di dunia harus mempunyai pedoman untuk dapat melalui jalan yang benar. Ilmu dan segala hal wacana kehidupan harus dikejakan supaya menjadi insan yang baik dan selamat dunia akhirat.

Jadi, Syair Perahu ialah syair yang mengumpamakan kehidupan orang mirip perahu. Syair ini meliputi pesan bagi kaum muda untuk dapat mengarungi kehidupan dengan berpedoman pada kebenaran sehingga dapat selamat di dunia hingga akhirat.

Dalam syair ini, kehidupan diumpamakan sebuah perahu, dalam perjalanannya niscaya menghadapi cobaan berupa ombak dan topan kehidupan. Jika dapat mengemudikan dengan baik, dan ke arah yang baik maka dapat hingga ke tujuan yang dituju.

Baca Juga:
- misal Syair dengan Tema Hormat pada Orang Tua
- misal Syair Lainnya

Syair ini sangat cocok untuk membeirkan pedoman adab kepada seluruh insan baik yang masih muda maupun yang sudah tidak muda.

Demikian klarifikasi terkena Syair Perahu karya Hamzah Fansuri semoga bermanfaa. Salam Pustamun!
close