Pantun dan syair yakni sama-sama sastra usang yang berbentuk puisi terikat. Namun, ada beberap perbedaan antara syair dan pantun.
Sebelumnya, akan dijelaskan terlebih lampau persamaan di antara keduanya.
Persamaan Pantun dan Syair
1) Sama-sama puisi lama
Pantun dan syair sama-sama hasil karya sastra usang yang sudah ada di nusantara semenjak zaman lisan. Pantun dan syair sama-sama beredar di masyarakat melalui lisan, dari verbal ke mulut. Biasanya menjadi bab dari anutan dan pertunjukan-pertunjukan tradisional.
Di beberapa tempat, syair dan pantun bersahabat hubungannya dengan anutan agama dan moral. Bahkan hingga sekarang, syair-syair yang meliputi anutan agama masih banyak diperdengarkan melalui pengeras bunyi di surau-surau atau langgar.
2) Sama-sama puisi terikat
Pantun dan syair sama-sama terikat. Maksudnya, sama-sama terikat dengan ketentuan jumlah baris. Sama-sama terikat jumlah suku kata dalam satu baris. Juga sama-sama terikat oleh kentuan bunyi.
3) Sama-sama terdiri dari dari empat baris dalam satu bait
Pantun dan syair sama-sama terdiri dari empat baris dalam satu bait. Pantun terdiri dari empat baris dalam satu baris, begitu juga dengan pantun.
4) Sama-sama terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata dalm satu barisnya.
Karena cara melagukannya sama, maka ada batasan ketukan, yaitu minimal delapan suku kata dan maksilam dua belas suku kata.
Baca juga: Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru
Baca juga: Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru
Perbedaan Pantun dan Syair
Selain mempunyai persamaan, pantun dan syair juga mempunyai perbedaan. Perbedaannya yakni sebagai diberikut:
1) Pantun bersajak A-B-A-B sementara syair bersajak A-A-A-A
sajak yang dimaksud yakni bunyi final masing-masing baris. Dalam pantun, bunyi final baris pertama harus sama dengan bunyi final baris ketiga. Sementara bunyi final baris kedua, harus sama dengan bunyi final baris keempat.
Sementara dalam syair, bunyi final masing-masing baris harus sama. Jika bunyi final baris pertama yakni A, maka tiruana baris harus diakhiri dengan bunyi A. Begitu seterusnya.
2) Dua baris pantun yakni sampiran, dua baris terakhir yakni isi sementara syair tiruana barisnya yakni isi
Dalam syair, tiruana barisnya ialah isi. Maksudnya, tiruana baris yang jumlahnya ada empat meliputi anutan dan pesan yang mempunyai muatan positif. Sementara dalam pantun, isi spesialuntuk terdapat pada baris ketiga dan keempat, baris pertama dan kedua ialah sampiran.
Sampiran dalam pantun yakni kalimat yang tidak bermakna dan spesialuntuk dipakai oleh untuk mengimbangi mengimbangi bunyi akhir. Selain untuk mengimbangi bunyi, sampiran biasanya meliputi hal unik, lucu, sehingga menarikdanunik bagi pendengar dan pembaca.
Sesudah tertarik gres didiberi isi dalam baris ketiga dan keempat yang meliputi anutan dan pesan moral.