Jawaban Soal Uraian Bahan Fabel 'Percakapan Para Unggas'

Dalam postingan artikel sebelumnya sudah dijelaskan wacana cara menulis dan contoh-contoh soal uraian untuk materi fabel. Materi fabel niscaya membutuhkan pola soal. Baik soal pilihan ganda maupun soal uraian. Karena dalam butu teks bahasa Indonesia kurikulum 2013 hingga yang edisi 2017 tidak ada pola soalnya.

Sementara guru membutuhkan pola soal untuk tes bagi siswa, maupun untuk materi evaluasi. Maka dari itu, dalam postingan yang berjudul: misal Soal Uraian Materi Fabel sudah disebutkan beberapa pola soalnya. Namun dalam postingan tersebut, masih belum ada pola jawabanannya.



Maka dari itu, akan kita bahas di sini. Berikut pembahasan pola soal materi fabel khususnya soal wacana fabel yang berjudul: Percakapan Para Unggas

Percakapan Para Unggas

Burung Perkutut sedang terbang mencari makan. Dia terbang naik turun dari atas pohon hingga ke tanah. Begitu menerima masakan ia terbang lagi ke atas pohon. Dari kejauhan Bebek berjalan mendekati pohon yang ada di tepi sungai.

Ketika berpapasan, Bebek berkata, “enak sekali hidupmu Perkutut, bisa terbang ke sana ke mari. Sementara saya meski punya akup tidak bisa terbang. Berjalan pun pelan.”

“Jangan berkata begitu, Bek.” Sahut si Perkutut, “Kamu memang tidak bisa terbang, tapi engkau bisa berenang. Sedangkan aku, tidakbolehkan berenang. Berjalan dengan kaki pun saya tidak bisa.”

“Kalian kenapa bertengkar? Sudah-sudah!” Jago berteriak dari kejauhan. Si Jago berlari menuju ke arah Perkutut dan Bebek. “Jangan saling menyalahkan. Lakukan saja hidup kita, syukuri apa yang kita punya.” Burung Perkutut dan Bebek termenung mendengarkan ucapan si Jago.

Si Jago melanjutkan ucapannya, “Bebek, engkau tidak bisa terbang. Tapi bisa berenang dan bulumu tidak bisa lembap meski terkena air. Kamu hebat. Bisa cari makan di dalam air. Burung, engkau memang tidak bisa jalan. Tapi bisa terbang tinggi. Bikin masukang di pohon. Hebat juga.”  Jago berkata sambil mencakar-cakar tanah. “Aku tak bisa terbang, tak bisa berenang. Setidaknya saya masih punya cakar yang bisa kugunakan mencari makan.”

Mendengar klarifikasi si Jago, Perkutut dan Bebek menunduk. Di dalam hati masing-masing ia bersyukur alasannya punya kelebihan yang bisa dipakai untuk mencari makan dan menghadapi hidup.

1.     Latar daerah terjadinya insiden fabel di atas adalah………. 

Jawaban: Latar daerah ialah di pohon di tepi sungai. Jawaban tersebut terdapat pada paragraf pertama. 

2.     Watak tokoh Ayam dalam dongeng di atas ialah ……………….. Alasannya, ……………………..
Jawaban: Watak Tokoh Ayam Jago ialah Bijaksana. Alasannya, Tokoh ayam jago bisa menyikapi dengan bijak. Pertengkaran antara Bebek dan Burung. Dia bisa mendamaikan kedua uanggas yang sedang bertengkar. Tanpa harus menyakiti salah satunya.

3.     Tulislah rangkaian insiden fabel Percakapan Para Unggas, Lengkapi rangkaian insiden diberikut ini!
a.     Awalnya……
b.     Kemudian…..
c.      Selanjutnya…..
d.     Akhirnya…..

Jawaban:
Awalnya Burung mencari makan. Dia bertemu dengan angsa yang merasa tidak bisa apa-apa dibandingkan dengan buru.

Kemudian burung balik merasa lebih hina dibanding bebek. Burung iri kepada angsa alasannya angsa bisa mencari makan di dalam air.

Selanjutnya kedua unggas tersebut (bebek dan burung) saling menghina dan hampir bertengkar.

Akhirnya Ayam Jago yang mengetahui pertengkaran kedua teman akrab itu bisa melerai dan merukunkan kembali keduanya.

4.     Amanat yang bisa kita ambil dari dongeng fabel di atas adalah……

Jawaban:
Amanat yang bisa diambil dari fabel Percakapan Para Unggas adalah kita harus mensyukuri setiap keadaan yang ada dalam diri kita. Karena kita diciptakan tidak sama dari yang lain diikuti dengan kelebihan di saming punya belum sempurnanya. Selain itu, tidakboleh iri terhadap kemampuan orang lain.


Demikian klarifikasi wacana Jawaban Soal Uraian Fabel Percakapan Para Unggas.
close