Salam sukses untuk tiruananya. Kali ini saya ingin share tips dan trik mengerjakan soal Tes Potensi Akademik (TPA). TPA ini secara umum sama tiruana, baik untuk SBMPTN, tes CPNS atau Psikotest, apalagi dalam SBMPTN, TPA menempati urutan porsi teratas yaitu 30% dari seluruh soal. TPA dibagi atas beberapa inti materi, yaitu:
Tes Potensi Akademik |
- Tes Analogi
- Tes Logika
- Tes Barisan
- Tes Aritmatika
- Tes Analisis
- Tes Spasial
1. Tes Analogi
Dalam test ini, anda dituntut untuk sanggup mengaitkan korelasi antar kata. Hubungan yang biasa keluar . Beberapa korelasi yang sering keluar:
- Hubungan urutan: mana yang doloean dan mana yang sesudahnya. misal: KERING terjadi sesudah LEMBAB, GELAP terjadi sesudah REMANG-REMANG
- Hubungan definisi: Diterangkan pertanda atau menerangkan diterangkan. misal: GURU bekerja di SEKOLAH, PETANI bekerja di LADANG
- Hubungan ukuran. misal: SAMUDERA itu LAUT yang luas, BENUA itu PULAU yang luas
- Hubungan golongan. misal: KUDA LAUT itu bukan sejenis KUDA, CACING bukan sejenis BELUT
- Hubungan habitat. misal: IKAN hidupnya di AIR, GAJAH hidup di DARAT
- Hubungan lantaran akibat. misal: HAUS lantaran kurang AIR, LAPAR karena kurang MAKAN
- Hubungan sifat. misal: MONTIR bekerja dengan memakai alat OBENG, PETANI menggunakan CANGKUL
- Hubungan fungsi. misal: SENAPAN untuk BERBURU, PERANGKAP untuk MENANGKAP
- Hubungan asosiasi. misal: Ada KULIT yang disusun SISIK, ada ATAP yang disusun GENTENG
2. Tes Logika
Dalam test ini kita biasanya disuruh mencari kesimpulan dari 2 premis yang di terangkan. Terkadang kita memakai Logika Matematika untuk menyelesaikannya. Namun, saya pernah sekali menemukan soal kebijaksanaan dalam TPA yang berdasarkan saya sanggup memakai Logika Matematika. Namun setelah saya cek kuncinya, ternyata salah!. Ini soalnya:
· Jika maritim pasang, dermaga tenggelam.
· Jika dermaga tenggelam, sebagian kapal tidak sanggup merapat.
Maka kesimpulannya adalah? Nah disini ada 2 jawabanan yang berdasarkan saya mungkin yaitu
C. Jika maritim tidak pasang, tiruana kapal sanggup merapat
D. Jika maritim tidak pasang, sebagian kapal sanggup merapat.
Saya menjawaban C, lantaran saya pikir itu yakni ingkaran dari kesimpulan “Jika maritim pasang, sebagian kapal tidak sanggup merapat”. Sehingga ingkarannya “Jika laut tidak pasang, tiruana kapal dapat merapat.
Ternyata, saat saya cek kunci jawabanannya yang benar yakni D. Dan setelah saya pikir lagi dan tanpa mengikuti kebijaksanaan matematika, memang jawabanannya yakni D.
Jadi, masukan saya untuk mengerjakan rumus Logika (Penarikan Rumus) ini yakni gunakan Diagram Venn. Udah tau kan diagram Venn bagaimana?? Pelajaran kelas 7 Sekolah Menengah Pertama lho..
3. Tes Barisan
Ini yakni tes yang paling saya suka dari tiruana TPA. Ya mencari angka selanjutnya dari suatu barisan!. Beberapa tipe tes barisan yang sering keluar: (diambil dari Blog Pak Anang)
1. Barisan larik.
Barisan ini terdiri dari larik-larik atau subderet yang mempunyai pola konsisten untuk setiap suku pada masing-masing larik. Suku diberikutnya sanggup diperoleh dengan selalu mengoperasikan suku sebelumnya dengan bilangan yang sama, sanggup dijumlahkan, dikurangi, dikalikan atau dibagi bilangan yang sama.
misal: 1, 4, 2, 6, 3, 8, 4, 10, dst yakni barisan 2 larik.
Terlihat barisan tersebut sanggup kita pecah menjadi 2 subderet, atau 2 larik, yaitu:
1, … ,2, … ,3, … ,4, … , dst dengan pola perubahan selalu ditambah dengan 1.
… ,4, … ,6, … ,8, … ,10, … , dst dengan pola perubahan selalu ditambah 2.
2. Barisan bertingkat.
Barisan bertingkat yakni salah satu jenis barisan Aritmetika khusus dimana beda atau selisih antar suku barisan bekerjsama tidak tetap. Akan tetapi selisih atau beda didapatkan dengan mencari pola pada barisan yang dibuat dari beda atau selisih barisan di atasnya.
misal:
9, 12, 17, 24, 33, 44, dst
Beda barisan tersebut adalah: +3, +5, +7, +9, +11, dst
Nah ternyata beda pada barisan tersebut juga mempunyai pola barisan lagi.
Misal selisih-selisih barisan tersebut jadikan barisan baru, maka akan menjadi 3, 5, 7, 9, 11, dst. Kaprikornus bedanya tetap yakni 2. Beda tetap ini didapatkan pada tingkat kedua. Kaprikornus barisan tersebut dinamakan barisan aritmetika bertingkat 2.
Secara simpel dan sederhana barisan bertingkat ini selisihnya juga ikut berubah dengan mengoperasikannya dengan sebuah bilangan tetap. Bisa selisihnya selalu bertambah, berkurang, atau dikalikan dengan sebuah bilangan tetap.
Jadi barisan tersebut bedanya selalu bertambah 2, yaitu +3, menjadi +7, menjadi +9, dst.
3. Barisan Fibonacci.
Barisan ini yakni barisan yang nilai sukunya yakni jumlah dari dua suku sebelumnya. Suku pertama dan kedua yakni nilai pertama untuk barisan Fibonacci.
misal:
1, 4, 5, 9, 14, 23, dst.
Dimana,
1+4=5
4+5=9
5+9=14
9+14=23
dst…
4. Barisan Kombinasi.
Barisan ini yakni kombinasi dari ketiga barisan yang sudah disebut di atas.
Oh iya, untuk diingat bahwa pola bilangan sanggup berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, pertolongan, akar, kuadrat, ataupun campuran dari operasi bilangan tersebut.
4. Tes Aritmatika
Biasanya di dalam test ini disajikan soal-soal matematika dasar, yang terlihat rumit namun bekerjsama simpel untuk dikerjakan. Jangan takut doloe dengan perpangkatan, bilangan desimal, atau bukan bilangan bulat, kerjakan doloe niscaya nanti gres nyadar bahwa soalnya ga terlalu rumit. Intinya untuk menghadapi tes ini perlu banyak tes menghitung.
5. Tes Analisis
Soal-soal Analisis yakni soal yang sangat memakan waktu, jadi dimasukankan untuk mengerjakan tipe soal menyerupai ini belakangan saja. Di dalam soal ini biasanya kita diminta untuk mengurutkan daerah duduk beberapa orang, atau memilih peluang diterima beberapa orang dalam suatu interview pekerjaan. Beberapa tipe soal tes Analisis yang sering keluar: (diambil dari Blog Pak Anang lagi:)
1. Urutan
Tipe soal ihwal urutan ini ada dua jenis yaitu mengurutkan sebuah permasalahan berdasarkan kualitas maupun kuantitas.
Urutan Kualitas
Secara umum, penyelesaian soal tipe urutan kualitas ini yakni dengan membuat kemungkinan-kemungkinan dari soal dan mempersembahkan tanda >, <, atau = pada kualitas dilema yang dibicarakan. Sementara untuk soal tipe urutan kuantitas terbilang cukup terperinci dalam melihat urutannya dengan memilih doloe nilai pada tiap-tiap dilema yang didiberikan.
misal:
A lebih tinggi dari D
D tidak lebih tinggi dari C
C lebih rendah dari B
Sehingga penyelesaiannya yakni A>D, D<C dan C<B.
Maka kita sanggup menyatukan ketiganya yaitu:
A>B
C>D
B>C
menjadi, A>B>C>D
Selesai.
Urutan Kuantitas
Untuk tipe soal mengurutkan kuantitas sanggup dibilang lebih gampang, lantaran kita harus memilih doloe besar nilai dari masing-masing komponen dilema yang didiberikan pada soal. Lalu kita urutkan berdasarkan nilai-nilai tersebut.
misal:
Pada sebuah pertandingan sepakbola, empat tim A, B, C dan D bertemu sekali. Tiap menang sanggup nilai +3, seri +1 dan kalah 0.
Jika B seri dua kali, C menang sekali dan D selalu kalah, maka urutan tim dari nilai terbaik adalah:
Tim (M, S, K)
A (2, 1, 0). Poin A = 2(3)+1(1)+0(0) = 6+1+0 = 7
B (1, 2, 0). Poin B = 1(3)+2(1)+0(0) = 3+2+0 = 5
C (1, 1, 1). Poin C = 1(3)+1(1)+1(0) = 3+1+0 = 4
D (0, 0, 3). Poin D = 0(3)+0(1)+3(0) = 0+0+0 = 0
Jadi A>B>C>D.
Selesai.
2. Kombinatorik.
Untuk tipe soal kombinatorik sangat berkaitan dengan peluang dan frekuensi kemungkinan.
Tipe soal ini biasanya menyediakan dilema berupa penyusunan jadwal, kemungkinan cara berpakaian, kemungkinan posisi duduk, dan kemungkinan-kemungkinan lain yang sanggup dikerjakan dengan membuat tabel penyelesaian. Lalu meletakkan masing-masing komponen soal pada daerah yang sesuai dengan yang disyaratkan soal.
3. Implikasi, korelasi antar syarat.
Tipe soal ini masih berkaitan dengan kombinatorik dan probabilitas, namun lebih terperinci penyelesaiannya memakai hukum implikasi. Persyaratan kalau maka ini sangat terperinci terlihat pada soal.
misal:
Tiga orang hadir ke kantin yang tersedia masakan bakso, soto dan bakmi.
Jika A makan bakso maka B makan mi.
B tidak makan bakso dan soto.
dst….
Teknik menyelesaikannya secara simpel lihat doloe pada jawabanan yang tidak mungkin. Coret! Dan pilihlah jawabanan yang sesuai dengan syarat yang didiberikan soal.
6. Tes Spasial
Jangan heran anda akan muter-muter kepala lantaran mengerjakan tes Spasial ini. Biasanya dalam tes Spasial ini, kita diminta untuk mencari satu gambar yang tidak sama dengan gambar lainnya. Berikut ini tips mengerjakan Tes Spasial (dari aimprof08.wordpress.com)
1. Pada tes mengelompokkan bentuk, Anda harus mencari gambar yang beda polanya meski tiruana gambar terlihat mirip. Anda sanggup mencoba memutar gambar tersebut searah jarum jam atau berlawanan. Jika menemukan gambar yang tidak sesuai dengan percobaan yang Anda lakukan, maka gambar tersebut bukan mengikuti kelompok gambar.
2. Pada tes menyusun bentuk, Anda harus berusaha untuk membayangkan jaring-jaring berdiri datar yang disediakan pada soal bila dibuat menjadi berdiri ruang. Hal yang perlu Anda cermati yakni ketepatan dalam memvisualisasikan bentuk gambar dalam bentuk berdiri ruang.
3. Pada tes bayangan cermin, Anda sanggup menganalisa kira-kira bayanngan yang terbentuk kalau gambar pada soal Anda cerminkan Anda sanggup membayangkan bayangan benda yang terbentuk menyerupai halnya saat Anda ada di depan cermin.
4. Pada tes gambar umum, banyak hal yang sanggup dilakukan. Pada tes ini, Anda harus mencermati doloe perintah soal. Jika soal menghendaki Anda untuk mencari sebuah gambar berdasarkan pola yang terbentuk maka Anda haurs memilih pola gambar yang ada. Jika diminta untuk mencari berdiri paling belakang dari susunan beberapa bangun, maka Anda sanggup menguraikannya satu per satu. Teknik menguraikannya sanggup dilakukan dengan menggambarkannya dikertas coretan, atau memilih secara analitas gambar yang disusun.
Nah demikian beberapa tips mengerjakan soal TPA sesuai dengan Tes yang disajikan. Semoga bermanfaa bagi yang ingin mengikuti tes SBMPTN, CPNS, LIPI dll. Doakan saya sehat selalu dan sanggup masuk Perguruan Tinggi Negeri ya!!
Search Results:
- rumus tes logika
- cara menjawaban tes kebijaksanaan formil
- tips mengerjakan soal tpa
- cara mengerjakan soal premis
- rumus kebijaksanaan formil
- rumus analogi
- rumus tes kebijaksanaan formil
- Trik mengerjakan soal tpa
- contoh soal tes cpns dan penyelesaiannya
- cara mengerjakan soal logika