Kumpulan Bahan Mpls (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) | Menuju Mpls Yang Berkualitas

Kumpulan Materi MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) | Menuju MPLS yang Berkualitas


Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS yang lebih dikenal dengan istilah MOS atau Masa Orientasi Siswa ialah istilah baru. Istilah MPLS dipakai ketika Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.


Istilah MPLS digunanakn untuk meminimalkan praktik-praktik dan tindakan tidak mendidik yang acapkali ditemukan ketika proses MOS untuk siswa gres di sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama maupun SMA.

Praktik-praktik tidak mendidik dalam MOS yang pernah dialami siswa gres biasanya berupa tindakan dan acara tidak penting, misalnya:
- memakai plastik sebagai baju.
- memakai topi yang terbuat dari bola plastik.
- membuat dan memakai tas yang terbuat dari karung.
- memakai papan nama yang namanya guah-guah bahkan nama hewan.

Empat teladan di atas yakni teladan yang sama sekali tidak mendidik. Belum lagi tindakan (hukuman) yang didiberikan oleh para seniornya kepada para juniornya. Misalnya, mencium tanah; menghitung jumlah tiruant; merayu pohon; jelas ini tindakan dan acara yang sama sekali tidak penting.

Seharusnya, materi dalam MPLS ialah materi yang bekaitan dengan tema besar yang harus tersampaikan dalam acara MPLS di pertama sekolah. Banyak materi MPLS yang sebetulnya mendidik.

Materi MPLS yang bisa mendidik antara lain:
- memakai plastik bekas di sekolah sebagai tas;
- membuat topi dari materi yang tidak terpakai, bukan justru merusak bola yang sebetulnya bisa dipakai untuk berolahraga;
- memakai papan nama yang memakai nama tokoh, biar menginspirasi jasanya; nama provinsi untuk mengenalkan wilayah NKRI;

melaluiataubersamaini demikian, justru para penerima MPLS mendapat materi secara tidak pribadi dari acara yang dilakukan.

Hukuman-hukuman yang didiberikan oleh para senior kepada juniornya juga hendaknya mendidik. Tidak lagi merayu pohon, tetapi diganti contohnya dieksekusi biar bisa menjual sebuah produk, ini tentu melatih untuk berwirausaha, sama-sama merayu. Jika merayu pohon sama sekali tidak berguna, maka merayu orang untuk membeli sebuah produk melatih ingusan untuk menjadi sales marketing yang hebat.

Hukuman menghitung tiruant juga bisa diganti dengan menghitung jumlah flora yang ada di lingkungan sekolah. Ini sangat berkaitan dengan wawasan wiyata mandala, mengetahui lingkungan sekitarnya.

Mencium tanah juga hal yang ialah perpeloncoan, bisa diganti dengan melaksanakan push up sekian kali, asal tidak disertai dengan pukulan maka itu melatih fisik, bukankah kita tiruana setuju bahwa di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Melihat dari itu tiruana, maka hal yang perlu diperhatikan dan disampaikan dalam MPLS sebagai materi setidaknya mencakup beberapa aspek hal diberikut:

Wawasan Wiyata Mandala

Adalah wawasan terkena kemapuan membaca situasi dan lingkungan serta mengikuti keadaan dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai siswa harus menyesuaikan dengan lingkungan sekolah yang baru, sebagai masyarakat masyarakat harus juga menyesuaikan dengan konsensus (kesepakatan) yang ada dalam masyarakat tanpa harus meninggalkan kebaikan dan kebenaran yang diyakini.

Sopan Santun (Tata Krama)

Materi ini berkaitan dengan perilaku, sikap sosial, dan cara bergaul dengan sesama mitra di sekolah. melaluiataubersamaini adanya materi ini, setelah mengikuti MPLS siswa gres sanggup mengikuti proses pembiasaan yang cepat dan tepat, serta bisa menghormati guru, kakak, adik, dan mitra sekelas. Hal ini sangat penting mengingat masing-masing siswa gres mempunyai kebiasaan yang tidak sama-beda di sekolah asalnya.

Tata Tertib Sekolah

Masing-masing siswa gres tentu tidak mengetahui tata tertib yang berlaku di sekolah barunya. Maka dari itu, materi tata tertib sekolah perlu disampaikan dalam acara MPLS. Hal ini diharapkan biar guru tidak perlu lagi membacakan dan mengumumkan materi tata tertib kepada siswa ketika sudah mulai aktif mengikuti pelajaran. Maka dari itu, masing-masing pemateri yang bertanggung tanggapan memberikan materi ini perlu memastikan bahwa tata tertib sekolah sudah dipahami dan jikalau perlu diikuti oleh siswa gres di sekolah tersebut.

Teknik Belajar yang Baik

Materi cara berguru yang baik perlu didiberikan kepada penerima MPLS, khususnya MPLS di tingkat SMP. Hal ini perlu disampaikan alasannya model berguru dan pembelajaran serta derma kelas dan guru sama sekali tidak sama antara SD sebagai sekolah asal dengan SMP. Maka, perlu penyesuaian cara berguru juga.

Pengenalan Tata Ruang Sekolah

Pengenalan tata ruang sekolah perlu disampaikan kepada siswa gres biar siswa gres bisa dengan praktis menemukan apa yang dicari. Jangan hingga ketika pembelajaran sudah dimulai siswa gres tidak bisa menemukan lokasi ruang guru atau lokasi lab. Hal ini  tentu akan menyulitkan bagi siswa yang bersangkutan juga menyulitkan masyarakat sekolah yang lain.

Teknik pengenalan tata ruang sekolah bisa memakai pengamatan langsung. Hal ini megampangkan siswa gres penerima MPLS untuk bisa pribadi mengenal lingkungan sekolahnya.

Pengenalan Warga Sekolah

Warga sekolah tidak spesialuntuk siswa, tetapi juga guru dan karyawan yang ada di sekoalh. Untuk mengenalkan satu persatu guru kepada siwa gres sangat susah dilakukan jikalau penerima MPLS mencapai puluhan bahkan ratusan. Maka cara yang paling efektif yakni dengan mempersembahkan kolom tanda tangan yang sudah disertai nama dan penerima MPLS boleh meminta tanda tangan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan biar masing-masing siswa melaksanakan kontak secara pribadi dengan masyarakat sekolah, baik dengan guru, karyawan, maupun masyarakat sekolah yang lainnya.

Baca Juga: Kumpulan Pantun Perkenalan untuk MOS dan MPLS


Keberhasilan pelaksaan MPLS ialah gerpang pertama dan utama untuk mencapai keberhasilan pendidikan selama tiga tahun di sekolah tersebut.
close