Arti Permainan Bedeh Beddhena Beddhek Beddeh Dan Laler Menclok Nang Lore Rel



Arti Permainan Bedeh Beddhena Beddhek Beddeh dan Laler Menclok nang Lore Rel


Permainan Pelafalan Kata Merupakan Salah Satu Bentuk Belajar Bahasa
Pernah dengar permainan kata bedeh bedhena beddhek beddeh? Penutur bahasa Madura atau orang yang hidup di sekitar bahasa Madura niscaya pernah atau bahkan sering mengucapkan kalimat tersebut.


Kalimat tersebut terdiri dari empat kata yang masing-masing mempunyai makna. Masing-masing kata tersebut mempunyai bentuk yang menyerupai tapi sedikit tidak sama. Akhirnya mempunyai makna yang tidak sama. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, masing-masing kata beda jauh.



Teknik membaca bedeh beddhena beddhek beddeh adalah:
Bedeh = be-deh
Beddhena = bed-dhe-na
Beddhek = bed-dhek
Beddeh = bed-deh

Arti masing-masing kata tersebut adalah:
Bedeh artinya ada
Beddhena berasal dari kata dasar beddhe artinya daerah atau wadah, imbuhan –na sama dengan –nya dalam Bahasa Indonesia dan –ne dalam bahasa Jawa. Jadi, artinya beddhena adalah tempatnya.
Beddhek artinya bedak
Beddeh artinya sobek atau koyak

Jadi, kalau dirangkai menjadi kalimat artinya bedeh beddhena beddhek beddeh adalah ada wadahnya bedak koyak. Kalimat tersebut kalau ditulis dalam kalimat yang baik dan benar adalah: ada wadah bedak yang koyak.

Permainan-permaian susunan kata yang menyerupai dan dijadikan dalam satu kalimat ini tidak spesialuntuk ada dalam bahasa Madura, tetapi juga dalam bahasa-bahasa yang lain. Hal ini berkaitan dengan pelafalan yang susah sebab bentuk yang mirip.

Dalam Bahasa Jawa ada permainan pengucapan kalimat laler menclok nang lore rel artinya lalat hinggap di utara rel. Pengucapan dalam bahasa terjemahannya gampang. Tetapi pengucapan dalam bahasa Jawa sangat susah, sanggup jadi salah eja.

Kesalahan pengejaan biasanya menjadi: laler menclok nang lore ler; bisa juga: laler mencok nang lole rel, serta banyak sekali variasi yang mungkin muncul sebab adanya fonem (bunyi) L dan R yang berpindah dan berdekatan. Ini susah diucapkan.

Kesusahan pelafalan r dan l ini juga diakomodasi dalam hukum pembentukan istilah dalam bahasa Indonesia. Tetapi spesialuntuk pada kasus kata ajar. Kata ajar yang menerima imbuhan ber- ‘normalnya’ menjadi berajar tetapi sebab kesusahan pengucapan dua karakter r dalam satu kata, maka pelafalan yang praktis yakni belajar dan disahkan oleh seluruh penutur bahasa Indonesia (konvensional).

Silahkan pilih yang mana, mau Bedeh beddhena beddhek beddeh atau laler menclok nang lore rel. Keduanya sama-sama melatih pelafalan dan serius otak. Seandainya banyak permainan yang faktual menyerupai ini.
close