Arti Cuitan 'Anas Urbaningrum' | Sindiran Untuk Sby?

Hari ini, saya baca twitter, entah kenapa saya kembali mengakrabi medsos yang sudah mulai kehilangan gaungnya di lingkungan saya ini. Baik lingkungan pergaulan maupun lingkungan pekerjaan. Sepertinya tidak ada yang ngetwit.

Tetapi, setelah menulis wacana cuitan SBY, tidak sengaja saya menemukan cuitan Anas Urbaningrum. Catatan: Anas Urbaningrum sedang ada di Penjara Sukamiskin. Yang memosting yaitu admin akun @AnasUrbaningrum.

Cuitan yang ditulis oleh Anas Urbaningrum di Penjara Sukamiskin  | Foto dari  Twitter  @anasurbaningrum


Berikut cuitan lengkap dari akun @Anasurbaningrum:

 1. Ya Allah, bimbing para pemimpin kami untuk "ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani". *abah

2. Ya Allah, tidakboleh hingga terjadi "mestine dadi tuntunan, malah dadi tontonan". *abah

3. Ya Allah, jauhkan kami dari pekerti "ono ngarep ngewuh-ewuhi, ono mburi ngegol-ngegoli". *abah

4. Ya Allah, ingatkan kami bahwa "ajining diri ono ing lathi", "ajining diri ono ing cuitan". *abah

5. Ya Allah, jauhkan para pemimpin kami dari JARKONI, "biso ngajar ora biso nglakoni". *aba

6. Ya Allah, tidakboleh lupakan kami dari petuah leluhur "ojo metani alaning liyan". *abah

7. Ya Allah, tidakboleh ubah "lengser keprabon madeg pandhito" menjadi "lengser keprabon madeg CAKIL". *abah

*abah : Kode untuk twit yang berasal dari kata-kata Anas Urbaningrum.
#doa : tagar yang dibentuk oleh Anas Urbaningrum

Berikut ini arti cuitan Anas Urbaningrum dalam bahasa Indonesia. Cuitan Anas Urbaningrum Yang diartikan yaitu goresan pena yang berbahas Jawa. Selebihnya dibiarkan alasannya sudah niscaya dimengerti oleh orang Indonesia.

1. Ya Allah, bimbing para pemimpin kami untuk "ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani". *abah
Arti: Di depan (ketika pemimpin) hendaknya memdiberi pola yang baik. Di tengah ikut menggerakkan. Di belakang mendukung.

2. Ya Allah, tidakboleh hingga terjadi "mestine dadi tuntunan, malah dadi tontonan". *abah
Arti: Seharusnya menjadi tuntunan atau teladan, justru menjadi tontonan.

3. Ya Allah, jauhkan kami dari pekerti "ono ngarep ngewuh-ewuhi, ono mburi ngegol-ngegoli". *abah
Arti: di depan mengganggu, di belakang membebani.

4. Ya Allah, ingatkan kami bahwa "ajining diri ono ing lathi", "ajining diri ono ing cuitan". *abah
Arti: Harga diri ada pada ucapan, harga dirii ada pada cuitan.

5. Ya Allah, jauhkan para pemimpin kami dari JARKONI, "biso ngajar ora biso nglakoni". *aba
Arti: Bisa mengajari tetapi tidak dapat melaksanakan

6. Ya Allah, tidakboleh lupakan kami dari petuah leluhur "ojo metani alaning liyan". *abah
Arti: Jangan mengungkap keburukan orang lain.

7. Ya Allah, tidakboleh ubah "lengser keprabon madeg pandhito" menjadi "lengser keprabon madeg CAKIL". *abah
Arti: Sesudah final masa jabatan jadi orang baik (pandhito), menjadi setelah final masa jabatan menjadi Cakil (Cakil lambang keburukan).

Jika dihadapkan dalam konteks cuitan SBY beberap hari sebelumnya, cuitan Anas Urbaningrum ini terasa 'menyerang' SBY. Rasa serangan ada pada setiap cuitannya dari satu hingga tujuh. Pemilihan kultwit yang spesialuntuk tujuh dapat dimaknai sebagai tanda. Ingat 7 yaitu nomor urut Partai yang diketuai oleh SBY, Partai Demokrat.

Kemudian diberikut ini dibahas satu persatu cuitan Anas Urbaningrum dan kaitan kemungkinan 'serangan' terhadap cuitan SBY.

1. Ya Allah, bimbing para pemimpin kami untuk "ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani". *abah
Ini dapat menjadi serangan bagi SBY yang kini menmpati posisi 'tut wuri', sebagai rakyat. Harapan Anas Urbaningrum, 'bimbing pemimpin kami untuk' menerangkan bahwa SBY dianggap kurang dapat menempatkan diri untuk memmenolong pemimpin.

2. Ya Allah, tidakboleh hingga terjadi "mestine dadi tuntunan, malah dadi tontonan". *abah
Bagaimanapun juga, SBY yaitu tokoh yang seharusnya dianut oleh banyak orang. Terutama kader-kader partai Demokrat. Melalui cuitannya, SBY sudah menjadi tontonan, padahal seharusnya menjadi tuntunan.

3. Ya Allah, jauhkan kami dari pekerti "ono ngarep ngewuh-ewuhi, ono mburi ngegol-ngegoli". *abah
Jika benar ini yaitu sindiran untuk SBY, twit ini yang sangat kasar. Di depan, ketika jadi pemimpin mengganggu. Sementara kini di belakang sebagai rakyat justru menjadi beban pemerintah.


4. Ya Allah, ingatkan kami bahwa "ajining diri ono ing lathi", "ajining diri ono ing cuitan". *abah
Sebenarnya ini yaitu kata mutiara jawa yang sudah klasik. Tetapi menjadi relevan dengan SBY yang diKoreksi alasannya cuitannya. Karena ada kata 'cuitan'.

5. Ya Allah, jauhkan para pemimpin kami dari JARKONI, "biso ngajar ora biso nglakoni". *aba
Ini juga ialah serangan terhadap SBY. Secara kasarnya dapat dianggap omdo. Saat SBY berkuasa juga dianggap tidak dapat melaksanakan apa yang diucapkan sekarang.

6. Ya Allah, tidakboleh lupakan kami dari petuah leluhur "ojo metani alaning liyan". *abah
Melalui doanya, seolah-olah Anas Urbaningrum mengingatkan bahwa leluhur punya anutan untuk tidak mengungkit-ungkit keburukan orang lain. Sementara melalui cuitannya, SBY mengeluhkan adanya juru fitnah.

7. Ya Allah, tidakboleh ubah "lengser keprabon madeg pandhito" menjadi "lengser keprabon madeg CAKIL". *abah
Posisi SBY sudah tidak lagi menjadi Presiden, alias lengser keprabon, artinya sudah tidak berkuasa. Diharapkan SBY dapat menjadi pandhito, orang yang berwibawa. Tetapi melalui doanya Anas Urbaningrum menyindir SBY, dan berharap tidak menjadi Cakil.


Penggunaan bahasa Jawa dalam cuitannya menerangkan bahwa Anas Urbaningrum sedang ingin ngomong kepada orang yang sama-sama dari Jawa. Ingat, SBY yaitu orang Jawa yang berasal dari Pacitan.

Entahlah, orang besar jikalau sedang bertengkar memang suka gitu.

Semoga para pemimpin didiberi kekuatan dan ketulusan dalam menjaga negeri ini.

Di twitter saya juga membaca cuitan dari Cak Rat: "Ayo Kerjo, Ben diewangi karo pengeran. Nek kowe dewe turu tok. Malaekat ae wegah ate ngewangi!"
close