Perbedaan Tokoh Dan Penokohan Dan Pengertiannya Dalam Istilah Sastra

Sering galau dengan istilah tokoh dan penokohan? Sama saya juga. Kebingunan itu semakin menjadi-jadi dikala buku pegangan guru maupun buku siswa yang dipakai di sekolah-sekolah merancukan kedua kata terebut. Lebih tepatnya kedua istilah tersebut.

Tokoh dan Penokohan yang terdapat dalam bidang sastra tidak sama dengan kata tokoh dalam istilah populer. Dalam istilah terkenal tokoh sanggup dipadankan dengan tokoh publik (istilah keminggrisnya: public figure). Biasanya berkaitan juga dengan 'orang terkenal'.

Arti tokoh dalam istilah terkenal sanggup dijelaskan menjadi beberapa pengertian diberikut ini:

Tokoh ialah orang yang mempunyai jasa dan pengabdian yang tinggi di bidang tertentu. Misalnya Tokoh Media, adalah orang yang mendedikasikan diri dalam bidang media. Tokoh Lingkungan adalah orang yang berjasa di bidang pelesatarian lingkungan,

Tokoh ialah orang yang dianggap mempunyai efek dalam bidang tertentu. Biasanya juga diikuti oleh banyak orang. Misalnya: Tokoh Masyarakat adalah orang yang 'dituakan' yang petitah petitihnya diikuti oleh  masyarakat sekitarnya.

Tokoh ialah orang yang terkenal dan mempunyai keahlian di bidangnya. Misalnya: Tokoh Agama adalah orang yang terkenal dan mempunyai keahlian di bidang agama.

Lain pula dengan arti Tokoh  dalam bidang istilah sastra. Jika dalam bidang kebudayaan, dikenal frasa (istilah) Tokoh Sastra juga dikenal dengan pelopor. Misalnya tokoh sastrawan yang terkenal sebagai Pelopor Angkatan 45, Chairil Anwar.

Perbedaan Tokoh dan Penokohan

Lain lagi dengan istilah tokoh dalam karya sastra. Tokoh dalam karya sastra, baik sastra klasik maupun sastra modern, dari kisah rakyat hingga novel termutakhir. Memiliki tokoh di dalam karya sastra tersebut. Tokoh dalam karya sastra ialah bab dari unsur intrinsik sastra. Jika cerpen berbari unsur intrinsik cerpen. Jika prosa (novel) ialah unsur intrinsik novel. Jika drama, ialah bab dari unsur intrinsik drama.

Misalnya dalam cerpen Gus Jakfar karya Kiai A. Mustofa Bisri alias Gus Mus, ada tokoh berjulukan Gus Jakfar. Sementara dalam novel Laskar Pelangi ada tokoh yang berjulukan Lintang. Dalam naskah drama karya Budi Ros yang berjudul Festival Topeng ada tokoh yang berjulukan Silbi. 

Gus Jakfar, Lintang, dan Silbi ialah tokoh. Jadi, tokoh ialah pelaku dalam cerita. Tokoh dalam kisah bisa berupa manusia, hewan, tumbuhan, atau apapun yang mampu  menjadi pelaku (dijadikan oleh pengarang sebagai pelaku).

Dalam kisah yang 'normal', pelaku selalu manusia. Selanjutnya ada kisah fabel, tokohnya ialah binatang. Dalam perkembangannya, tumbuhan sanggup menjadi tokoh, angin pun sanggup menjadi tokoh (Misalnya dalam film Doraemon). Selanjutnya benda mati juga sanggup dijadikan tokoh oleh pengarang, contohnya dalam film 'Car' tokohnya ialah mobil. Intinya, tokoh dalam karya sastra tidak harus orang atau manusia.

Penokohan ialah Penggambaran Tokoh. Penokohan dalam istilah sastra berkaitan dengan etika tokoh alias abjad tokoh, dan tugas tokoh. Peran tokoh, sanggup dibagi menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh sampingan.

Ciri-ciri tokoh utama:
- Menjadi pusah pengisahan
- Lebih banyak diceritakan dibanding tokoh yang lain.
- Mengalami kejadian yang berkaitan dengan dengan keseluruhan alur kisah (selalu ada di setiap rangkaian dan tahapan alur).

Ciri-ciri tokoh sampingan, berarti kebalikan ciri-ciri tokoh utama.
- Muncul sebatas saja.
- Mendukung abjad dan kisah tokoh utama.

Yang perlu diketahui, ada pula tokoh figuran. Tokoh figuran sebagai perhiasan saja. Misalnya ada orang sedang naik kendaraan beroda empat dan berjualan untuk menggambarkan suasana pasar. 'Orang tidak dikenal' yang menjadi latar belakang kisah tersebut ialah tokoh figuran.

Yang membingungkan lagi biasanya masih ada santunan tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Pembagian tokoh utama, tokoh pemmenolong, tokoh protagonis, dan antagonis secara sederhana sanggup digambarkan dalam tabel diberikut ini:

TOKOH
TOKOH UTAMA
TOKOH SAMPINGAN
TOKOH PROTAGONIS
TOKOH ANTAGONIS


Tokoh sanggup dikelompokkan ke dalam tokoh utama dan tokoh sampingan. Kemudian, tokoh utama biasanya ada dua kutub, yaitu tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Berikut ini klarifikasi terkena TOKOH PROTAGONIS DAN TOKOH ANTAGONIS

Semoga bermanfaa, salam pustamun!


close