Perbedaan pengertian antara kata Benar dan Betul
Kata “betul” dan kata benar sanggup jadi sama artinya. Betul sanggup benar. Benar sanggup juga betul. Akan tetapi saat dua kata tersebut, betul dan benar sama-sama didiberi imbuhan me- -kan bisa memiliki makna yang tidak sama bahkan bertolak belakang.
Dalam sebuah kuis ada pertanyaan yang diajukan. Kemudian penerima menjawaban dengan tepat. Pemdiberi pertanyaan akan menjawaban, “Ya Betul!” atau sanggup juga menjawaban, “Ya Benar!” Dalam konteks tersebut kata benar dan kata betul mempunyai makna yang sama. Sama-sama mempunyai arti ‘sesuai dengan hal yang dibutuhkan atau yang seharusnya’.
Lain pula maknanya antara kata benar dan kata betul saat sudah menerima imbuhan me- -kan. Betul menjadi membetulkan dan benar menjadi membenarkan. Menjadi lebih terang perbedaan kata benar dan betul, yang sudah menjelma membenarkan dan membetulkan ketika dipakai dalam konteks kalimat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, engkaus yang menjadi rujukan penerapan bahasa Indonesia, kata Membenarkan mempunyai enam makna. Dua makna kata membenarkan berarti memperbaiki, sedangkan sisanya yaitu lima, bermakna kurang lebih menyetujui, menganggap benar, mengizinkan dan mengakui. Sedangkan kata dasar betul –yaitu kata membetulkan, dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa) ada tiga makna, dua berarti memperbaiki dan mengarahkan sedangkan yang satu bermakna memperbaiki.
Dari klarifikasi singkat terkena makna dan arti kata betul dan kata benar yang menerima imbuhan di atas. Dapat diketahui bahwa membenarkan berarti menganggap benar sesuatu insiden atau tindakan, sedangkan kata membetulkan dapat dimaknai dan diartikan sebagai upaya untuk membuat jadi betul.
Untuk lebih jelasnya kita gunakan dalam konteks kalimat diberikut ini.
Beliau membenarkan keputusannya. (kalimat pertama)
Bandingkan dengan kalimat,
Beliau membetulkan keputusannya. (kalimat kedua)
Sekilas kalimat kedua eksklusif sanggup dipahami bahwa ‘beliau’ memperbaiki keputusannya. Sedangkan yang kalimat pertamaa sanggup dipahami bahwa ‘beliau’ setuju atau membiarkan bahkan mendukung keputusannya.
Anggap saja ‘keputusan’ yang dilakukan oleh beliau yakni sesuatu yang salah, maka kalau kita gunakan kata membenarkan berarti kita mendukung kesalahan orang tersebut, atau setidaknya kita membiarkan ‘beliau’ melaksanakan tindakan atau mengambil keputusan yang salah. Lain artinya jika yang dipakai adalah kata membetulkan. Dalam konteks kalimat yang memakai kata membetulkan berarti kita memperbaiki keputusan yang salah. Sehingga keputusan yang pertamanya tidak sempurna atau salah sanggup menjadi lebih baik dan tidak salah lagi.
Bentuk betul dan benar juga mempunyai makna yang tidak sama meskipun sama-sama didiberi afiks (konfiks) atau imbuhan gabung pertamaan ke- dan akhiran -an. Kata Kebetulan dan Kebenaran memiliki kata dasar yang bersinonim yaitu betul dan benar, sedangkan makna keduanya tidak sama. Perbedaan yakni sebagai diberikut, kata kebetulan mempunyai makna tidak disengaja atau tidak direncanakan, sedangkan kata kebenaran memiliki makna berkaitan dengan hal yang benar.
Maka pilihan kata yang dipakai untuk menggambarkan orang atau pihak yang memperjuangkan sebuah kebaikan yakni Pembela Kebenaran bukan Pembela Kebetulan. Pembela Kebenaran berarti orang atau pihak yang melaksanakan pembelaan atau memperjuangkan sesuatu yang benar yang berhadap-hadapan dengan kesalahan atau orang yang berbuat salah. Kalau Pembela Kebetulan maknanya yakni pembela yang spesialuntuk kebetulan atau yang tidak sengaja menjadi pembela.
Konteks kalimat yang sesuai dengan kata kebetulan ada pada referensi diberikut ini,
Ketika saya berteriak kebetulan ada orang yang sedang lewat.
ada orang lewat ialah suatu yang kebetulan. Tidak disengaja, dan tidak direncanakan oleh aku maupun orang yang lewat tersebut.
Tidak spesialuntuk kata betul dan benar ini yang bersinonim tetapi saat dilekati imbuhan mempunyai perbedaan makna yang sangat jauh. Jika jeli mengamati, maka akan ditemukan lebih banyak lagi kata yang seolah-olah sama makna kata dasarnya tetapi mempunyai makna yang tidak saling sulih (tidak sanggup saling menggantikan) saat sudah dilekati imbuhan maupun saat dipakai dalam konteks kalimat. Jadi, pengguna bahasa, khususnya bahasa Indonesia harus berhati-hati dan jeli dalam menentukan kata. melaluiataubersamaini demikian akan memunculkan kemantapan dalam berbahasa dan kebanggan terhadap bahasa.
Lebih-lebih bagi pelajar dan pengajar atau guru bahasa Indonesia yang bersinggungan eksklusif dengan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah. Jangan hingga anak didiknya menerima pengajaran yang kurang sesuai wacana penerapan masing-masing kata dalam konteks kalimat. Ketika sudah sanggup memakai bahasa yang baik dan benar, berarti pengajaran bahasa Indonesia anak tersebut sanggup dikatakan sukses.
Akhirnya, mari jeli berbahasa mari menjadi masyarakat negara yang baik dengan memakai bahasa Indonesia yang baik.
Demikian klarifikasi terkena perbedaan pengertian kata benar dan betul. Semoga sanggup bermanfaa untuk kita tiruana.
--mohon dimenolong untuk membagikan melalui media sosialmu kalau goresan pena ini dirasa memmenolong- terima kasih.
Salam pustamun!