Kata Mutiara Dan Kata Bijak | Klarifikasi Arti Dan Penggunaan

Pernah mendengar kata mutiara yang bagus? Pernah mendengar kata bijak yang keren? Apa sih bergotong-royong kata mutiara dan apa bergotong-royong arti kata bijak?

Kata mutiara, sering juga disingkat menjadi engkaut tidak mempunyai klarifikasi arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dicari di bawah turunan lema kata dalam engkaus, tidak dijumpai frasa Kata Mutiara maupun Kata Bijak. Yang ada justru kata benda, kata wantahan, kata sambung, kata sandang, dan frasa lain yang sudah umum didengar.

Lalu, apa bergotong-royong arti kata mutiara? apa pula arti bergotong-royong dari kata bijak?

Berikut ini klarifikasi terkena arti kata mutiara dan kata bijak. Karena tidak ada lema (frasa) kata mutiara dan kata bijak, dalam mendefinisikan atau mengartikan kata mutiara dan kata bijak diperlukan klarifikasi arti secara parsial alias satu persatu.

Pertama, arti kata.

Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang ialah perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang sanggup dipakai dalam berbahasa. Arti kata inilah yang paling sempurna dipakai dalam konteks frasa kata mutiara dan kata bijak. Arti kata kata yang kedua dan ketiga berkaitan dengan ilmu bahasa (linguistik). Jadi, kata adalah buah pikiran dan perasaan yang dipakai dalam bentuk ucapan maupun tulisan. 

Kedua, arti mutiara

mutiara adalah permata berbentuk lingkaran dan keras yang berasal dari kulit kerang, terbentuk alasannya yaitu adanya pasir atau benda lain yang masuk ke dalam badan kerang, kemudian benda abnormal tersebut dilapisi kulit ari dari badan si kerang. Arti tersebut ialah arti mutiara secara harfiah. Arti kiasan mutiara adalah sesuatu yang sangat berharga. 

Jadi, dalam konteks kata mutiara arti mutiara adalah sesuatu yang indah (permata mewakili keindahan) dan sangat berharga bagi yang mengucapkan maupun yang mendengarnya.

Ketiga, arti bijak 

Ada dua dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pertama: selalu memakai nalar budinya; kedua, serapan dari bahasa Minangkabau yang berarti: pandai bercakap-cakap alias bersilat lidah. Jadi, bijak adalah sesuatu yang sangat bagus, indah, berbudi, dan tidak grusa-grusu.

Maka, dari klarifikasi arti secara parsial di atas, sanggup disimpulkan arti kata mutiara dan kata bijak. Kata Mutiara dan atau Kata Bijak adalah kata-kata yang indah yang sarat (penuh) makna. Diucapkan untuk menggambarkan perasaan dan untuk mempersembahkan semangat konkret kepada para pembaca. Biasanya disusun dengan sangat menarikdanunik, jelas, dan bisa mempersembahkan efek bagi pembacanya.

Kata-kata bijak bisa bersumber dari ucapan tokoh, kutipan ayat suci, maupun disusun secara sengaja oleh pengucap atau penuturnya. Tidak jarang pula, kata mutiara dan kata bijak ialah kutipan dari baris dan bait puisi. Pengambilan bait puisi yang sepenggal ini yang sudah menjadi kata mutiara yang sangat luas acap kali meninggalkan puisi dan penyairnya. Maksudnya, kata-kata yang terlanjur masyhur tersebut seperti 'spesialuntuk' kata mutiara dan kata bijak saja, bukan ialah bab dari puisi.

Berikut ini teladan Kata Mutiara dan Kata Bijak yang berasal dari Kitab Suci

Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan?

Arti kata mutiara di atas adalah: Nikmat Tuhan sudah sangat banyak, tidakbolehlah mendustakan nikmat Tuhan tersebut.


Berikut ini teladan Kata Mutiara dan Kata Bijak yang berasal dari kutipan karya Penyair

Perjuangan yaitu pelaksanaan kata-kata

Kata bijak di atas ialah kata epilog pidato kebudayaan oleh WS. Rendra. Kutipan lengkapnya yaitu sebagai diberikut:

Kesetiaan yaitu adalah matahariKesabaran yaitu bumiPerjuangan yaitu pelaksanaan kata-kata

Arti kata mutiara dan kata bijak di atas yaitu sebuah usaha intinya yaitu pelaksanaan kata-kata yang pernah diucapkan. Jangan spesialuntuk berkata, tetapi ayo lakukan.

Hanya satu kata: Lawan!

Kata di atas ialah kutipan dari puisi karya penyair buruh: Wiji Tukul. Menjadi penyemangat bagi kaum pergerakan  untuk melawan ketidak-adilan.

Ada pula kata mutiara dan kata bijak yang diucapkan oleh tokoh, misalnya: Bangsa yang besar yaitu bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Ucapan Soekarno.

Orang kurang pintar yang tak kunjung pandai, kata mutiara dari Gus Mus (Kiai Mustofa Bisri) untuk menggambarkan diriinya.

Kepandaian yaitu kelicikan yang menyamar
Kebodohan yaitu kebaikan yang bernasib buruk

Merupakan kata mutiara yang ditulis oleh Cak Nun (Emha Ainun Najib) dalam bukunya.

Demikian klarifikasi terkena kata mutiara dan kata bijak. Semoga bermanfaa dan
Salam Pustamun!

Menggilalah sebelum menggila itu dilarang!


close