Mengaplikasikan Dan Menulis Model Pembelajaran Berbasis Proyek Bahasa Indonesia

Mengaplikasikan dan Menulis Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.


Pengertian

Model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu acara (proyek) yang menghasilkan sebuah produk. Keterlibatan siswa mulai dari merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil acara berupa produk dan laporan pelaksanaannya.

Adapun dalam mengaplikasikan dalam acara pembelajaran, guru harus memperhatikan beberapa hal biar penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek alias (Project Based Learning). Di antaranya adalah, guru harus sudah mengetahui tahapan dan acara yang akan dilaksanakan.

Kedua, guru harus mempersiapkan materi bimbing yang diadaptasi dengan taktik yang diambil. Misalnya, jikalau kelas akan dibagi menjadi enam kelompok, maka guru sudah harus mempersiapkan materi untuk enam kelompok tersebut. Selain materi, guru juga harus menyiapkan segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan.

Adapun langkah-langkah Model Pembelajaran Proyek (Project Based Learning)

Fase 1 Orientasi penerima didik kepada masalah.
Fase 2 Mengorganisasikan penerima didik.
Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.
Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Fase 5 Menganalisis  dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Dalam fase pertama, penerima didik 'dikenalkan' dengan problem yang akan dipecahkan. Misalnya, pembelajaran tentang unsur-unsur intrinsik cerpen. Siswa terlebih lampau diajak untuk membaca kutipan cerpen. Guru harus menentukan bab yang paling menarikdanunik. Kemudian, siswa didiberitahu bahwa cerpen itu sanggup menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari.

Dalam fase kedua, siswa didiberikan cerpen untuk dianalisis unsur-unsur intrinsiknya. Kemudian siswa didiberi klarifikasi terkena unsur-unsur intrinsik yang harus dicari oleh siswa. siswa secara berkelompok mencari unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen yang dibaca. Agar lebih seru masing-masing kelompok didiberi cerpen yang tidak sama.

Dalam proses pencarian unsur instrinsik tersebut guru melaksanakan pembimbingan untuk masing-masing kelompok. Siswa mendapat isyarat dalam mencari unsur-unsur intrinsik tidak mendapat menolongan dari guru. Guru spesialuntuk sebagai fasilitator yang mempersembahkan petunjuk.

Hasil penyelidikan dari para siswa kemudian diasajikan. Bentuk penyajian dalam wujud presentasi di depan kelas. Dalam penyajian itu, kelompok siswa yang terpilih memberikan hasil penyelidikan. Kemudian ditanggapi oleh para peserta. Dalam proses penyampaian dan penanggapan tersebut, juga sekaligus menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan, dibimbing oleh guru.

Pada tahap akhir, gur u membimbing acara penilaian terhadap prse pembelajaran dan pemecahan masalah. melaluiataubersamaini demikian siswa sanggup lebih mengetahui tahapan, proses, dan tujuan pembelajaran yang dilakukan.

Materi dalam artikel ini tidak sanggup disalin-tempel (copas) tetapi sanggup diunduh dalam bentuk pdf. 
Untuk mengunduh silahkan KLIK DI SINI
close