Pengertian Interjeksi, Jenis Interjeksi, misal Kalimat Interjeksi atau Kata Seru
Interjeksi atau kata seru yakni kata kiprah yang digunaan untuk mengungkapkan rasa hati atau perasaan pembicara. Untuk memperkuat perasaan yang sedang dialami, contohnya rasa kagum, rasa heran, sedih, atau jijik, orang menggunakan kata tertentu di samping kalimat yang mengandung makna pokok yang dimaksud.
Interjeksi atau Kata Seru, Penjelasan dan misalnya |
Untuk menyatakan betapa anggunnya seseorang yang memekai pakaian baru, contohnya kita tidak spesialuntuk berkata, “Anggun sekali kamu malam ini”, tapi kita pertamai dengan kata seru (interjeksi) aduh yang mengungkapkan perasaan. Maka kalimatnya menjadi, “Aduh, manis sekali kamu malam ini.”
Di samping interjeksi yang asli, dalam bahasa Indonesia juga ada interjeksi yang berasal dari bahasa asing. Keduanya (dari kata seru orisinil bahasa Indonesia maupun yang dari bahasa asing) biasanya digunakan di pertama kalimat dan pada penulisannya diikuti tanda baca koma.
Secara struktural kata seru tidak bertalian degnan unsur kalimat yang lain (tidak termasuk subjek, predikat, atau objek, ataupun yang lain.). Menurut bentuknya, ada interjeksi yang berupa kata dasar ada pula yang berbentuk turunan. Interjeksi sanggup dikelompokkan menjadi 10 jenis yang pertolongannya didasarkan pada makna dan ungkapan yang terkandung di dalamnya.
Berikut kesepuluh jenis interjeksi tersebut:
1. Interjeksi kejijikan: bah, cih, cis, ih, idih.
misal kalimat:
- Bah, pergi kamu dari rumah ini!
- Cih, dasar tidak tahu aib bisanya cuma mengemis belas kasihan orang!
- Ih, gigimu sudah ompong itu!
- Cis, muak saya melihat wajahmu!
- Idih, kau suka mengada-ada
2. Interjeksi kekesalah: brengsek, sialan, buset, keparat
Ini sanggup pula disebut dengan interjeksi umpatan.
misal Kalimat:
- Brengsek, sudah malas maunya penghasilan tinggi.
- Sialan, baru masuk jalan raya sudah kena tilang.
3. Interjeksi kekaguman atau kepuasan: aduhai, amboi, asyik.
misal kalimat:
- Aduhai, indahnya pemandangan di sini!
- Amboi, akhirnya hingga juga saya dengan selamat!
- Asyik, nikmatnya kita duduk di pantai nan indah ini!
4. Interjeksi kesyukuran: syukur, alhamdulillah, puji tuhan.
misal dalam kalimat:
- Syukur, anak kita sanggup bersekolah di daerah itu!
- Alhamdulillah, anak tiruana tiruana sanggup lulus!
Bentuk syukur juga biasa ditulis (diucapkan) syukurlah.
5. Interjeksi harapan: insyaallah.
misal kalimat:
- Insyaallah, aku akan hadir dalam program itu.
6. Interjeksi keheranan: aduh, aih, ai, lo, duilah , eh, oh, ah.
misal kalimat:
- Aduh, kalau begini sanggup mati kita!
- Ai, kurusnya kamu ini!
- Lo, engkau kok ada di sini!
- Duilah, begitu saja marah! (Bisa juga diucapkan: duileh).
7. Interjeksi kekagetan: astaga, astaghfirullah, maakuallah
misal kalimat:
- Astaga, alangkah mahalnya biayanya!
- Astagfirullah, seluruh penumpangnya tewas!
- Masyaallah, pamanmu masih mengulangi perbuatannya?
8. Interjeksi ajakan: ayo, mari
misal kalimat:
- Ayo, kita berangkat sekarang!
- Mari, tidakboleh sungkan ikut makan bersama kami!
9. Interjeksi panggilan: hi, he, eh, halo
misal kalimat:
- Hai, kapan engkau hadir?
- He, di mana bapakmu?
- Halo, lagi sibuk apa sekarang?
10. Interjeksi simpulan: nah
misal kalimat:
- Nah, untungnya kita masih punya dana cadangan untuk itu.
Beberapa interjeksi yang orisinil Indonesia adalah:
- Aduh
- Nah
- He
- Idih
- Cis
- Mari
Beberapa interjeksi yang serapan dari bahasa absurd adalah:
- Alhamdulillah
- Masyaallah
- Astagfirullah
- Insyaallah
- Halo
- Wow
Empat interjeksi pertama dari daftar di atas yakni interjeksi (kata seru) serapan dari bahasa Arab. Sementara interjeksi atau kata seru halo, dan wow ialah kata seru yang diserap dari bahasa Inggris.
Mengingat interjeksi lebih banyak digunakan dalam ragam mulut dalam percakapan penulisan interjeksi pun sangat bervariasi. Misalnya kata wow juga ditulis: woow, wau, waw, waowww, dan lain sebagainya.
Begitu pula dengan halo dan interjeksi lain. Untuk menawarkan ‘sangat’ biasanya penulisan karakter vokal ditambah untuk menawarkan kesan yang ‘sangat’. Misalnya ditulis: alhamdulillaaaaaah, haloooo, haiiii, idiiiiih, aduuuuh. Dan seterusnya.
Sekali lagi, alasannya yakni interjeksi atau kata seru digunakan untuk menawarkan perasaan, penambahan dan variasi penulisan yang sangat beragam. Semuanya bertujuan untuk lebih sesuai dalam pengungkapan perasaan.
Pada bahasa tulis yang tidak ialah percakapan, khususnya yang bersifat formal, interjeksi atau kata seru jarang digunakan.
Silahkan download dan baca klarifikasi kata kiprah yang lain. Klik tautan ini!
Silahkan download dan baca klarifikasi kata kiprah yang lain. Klik tautan ini!