Menulis Karya Ilmiah Sederhana

Menulis Karya Ilmiah Sederhana
Menulis karya ilmiah sederhana ialah materi yang ada di Sekolah Menengah. Baik di SMP/MTs maupun di SMA, MA, dan SMK. Pada dasarnya pelajaran ini juga akan dibutuhkan oleh seluruh pelajar, bahkan hingga tingkat perguruan tinggi tinggi. Kemampuan menulis karya ilmiah lebih banyak bertumpu pada logika berpikir.

Berikut ini dijelaskan struktur Karya Ilmiah Sederhana:

Judul
Penlampauan
Pembahasan / Isi
Penutup
Daftar Pusataka

Judul Penelitian
Judul penelitian hendaknya ditulis dengan baik menurut kaidah penulisan judul. Kaidah penulisan judul pada umumnya yakni setiap kata dipertamai dengan abjad kapital kecuali kata hubung (dengan, untuk) ataupun kata depan (di, ke, dari). Selain itu, dalam penelitian penulisan judul hendaknya mewakili minimal tiga hal yaitu: objek, sumber data, dan teori. Lebih lengkapnya silakan simak pola Judul Penelitian diberikut ini.
Wacana Grafiti Berbahasa Indonesia pada Bak Truk: Analisis Wacana Kritis.
Wacana Grafiti Berbahasa Indonesia ialah objek penelitiannya, Bak Truk ialah sumber data, dan Analisis Wacana Kritis adalah teori atau pendekatan yang dipakai untuk melaksanakan penelitian.

Penlampauan
Bagian penlampauan dalam Menulis Karya Ilmiah Sederhana meliputi empat hal pokok, yaitu Latar Belakang penelitian, problem yang dibahas dalam penelitian, tujuan dilakukan penelitian, dan teori yang dipakai dalam penelitian tersebut. Karena ini yakni penelitian sederhana, maka yang dipakai yakni teori yang sederhana pula.

Latar belakang intinya meliputi pemaparan alasan mengapa penelitian tersebut dibutuhkan dan penting untuk dilakukan. Misalnya kalau judulnya menyerupai di atas, maka latar belakangnya bisa menyerupai pola di bawah ini:

Di sepanjang jalan, sering dijumpai truk dengan goresan pena di belahan belakang truk. Tulisan-tulisan tersebut mempunyai bentuk yang terang dan unik sehingga menarikdanunik untuk dibaca oleh setiap orang yang melihatnya. Tulisan-tulisan tersebut tentu buka sekedar dicoretkan oleh para pembuatnya. Tentu coretan-coretan tersebut mempunyai tujuan dan makna tertentu.
Oleh sebab bermacam-macam dan banyaknya goresan pena tersebut, itu menjadi fenomena tersendiri. Akan tetapi tidak tiruana orang bisa memahami goresan pena di kolam truk sebab goresan pena yang sangat singkat dan spesialuntuk beberapa kata saja. Maka dibutuhkan analisis yang mendalam untuk bisa memahami tulisan-tulisan tersebut.

Sesudah latar belakang, ada rumusan problem yang dilanjutkan pribadi dengan tujuan penelitian. Rumusan problem biasanya berupa pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Tujuan penelitian berupa perjuangan untuk memaparkan rumusan problem tersebut. Berikut ini pola rumusan problem sekaligus tujuan dari penelitian yang berjudul Wacana Grafiti Berbahasa Indonesia pada Bak Truk: Analisis Wacana Kritis.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam goresan pena ini yakni Bagaimana bentuk-bentuk goresan pena dalam grafiti kolam truk. Adapun tujuan dalam penelitian ini yakni membuktikan bentuk-bentuk grafiti yang ada pada kolam truk.

Dalam penelitian sederhana pemaparan teori digabung dalam penlampauan. Tempatnya sempurna setelah tujuan penelitian. Teori yang dipaparkan juga teori yang sederhana. Cukup berupa pengertian dari hal-hal yang ada pada judulnya. Jika judulnya yakni Wacana Grafiti Berbahasa Indonesia pada Bak Truk: Analisis Wacana Kritis. Maka yang dibutuhkan yakni pengertian perihal Grafiti, Bak Truk, dan Analisis Wacana Kritis.

Pembahasan
Pembahasan atau isi dalam karya ilmiah sederhana berupa paparan hasil pengamatan yang sudah diadaptasi dengan rumusan masalah. Jika rumusan problem ada tiga maka pokok bahasannya dibagi menjadi tiga. Misalnya menyerupai pola di atas, rumusan masalahnya spesialuntuk ada satu, maka pokok bahasannya ada satu. Akan tetapi kalau ditemukan aneka macam variasi tentang bentuk grafiti (seperti judul di atas) maka juga perlu dijelaskan masing-masing bentuknya.

Pemaparan hasil diadaptasi dengan data yang ditemukan. Pembahasan tidak spesialuntuk berupa pemunculan data (ditulis datanya saja) melainkan juga harus disertai hasil anilisis (pengamatan) oleh peneliti.

Penutup
Bagian epilog dalam penulisan karya ilmiah sederhana biasanya berupa kesimpulan dari pemaparan. Misalnya setelah dipaparkan panjang lebar dalam pembahasan yang utuh, maka perlu disimpulkan. Kesimpulan tersebut sanggup berupa paragraf maupun berupa pokok-pokok (poin-poin) hasil temuan.

Daftar Pustaka
Daftar  pustaka meliputi daftar buku yang menjadi tumpuan (bahan bacaan) untuk menemukan teori. Berikut ini pola penulisan daftar pustaka yang benar.
Sugono, Dendy (Peny.). 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Keterangan:
Sugono, Dendy merupaka pembalikan nama penulisnya Dendy Sugono. Nama tersebut dibalik dengan ketentuan, Satu kata nama paling selesai di letakkan di depan lalu diikuti tada koma (,). Misalnya nama penulisnya yakni Abdur Rahman Wahid maka ditulis Wahid, Abdur Rahman.
(Peny) ialah abreviasi dari penyunting bisa juga ditulis ed untuk editor. Hal ini dibutuhkan sebab penulis ialah tim (banyak penulis) dan yang ditulis yakni editornya.
2010. ialah tahun terbitnya buku.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat ialah judul buku yang menjadi rujukan. Penulisannya memakai kaidah penulisan judul, menyerupai yang sudah dijelaskan di atas, dan harus ditulis miring. Kalau ada keterangan cetakan di halaman depan buku makan ditulis pula cetakannya.
Jakarta yakni kawasan terbit.
Gramedia Pustaka Utama yakni nama penerbit yang menerbitkan buku tersebut.

Data-data di atas biasanya ditulis di belahan depan buku.


Semoga postingan terkena menulis karya ilmiah sederhana dan beserta misalnya ini sanggup mempersembahkan manfaat. J
close