Apakah Bahasa Indonesia Yang Baik Niscaya Benar?

Pernah berpikir atau menerima pertanyaan Apakah Bahasa Indonesia yang Baik Pasti Benar? atau pertanyaan serupa tapi sebaliknya Apakah Bahasa Indonesia yang Benar Pasti Baik? Jawaban untuk kedua pertanyaan wacana bahasa Indonesia yang baik dan bahasa Indonesia yang benar itu sama. Jawabannya yaitu TIDAK.

Memang, bahasa Indonesia yang baik belum tentu ialah bahasa yang benar. Begitu juga dengan bahasa yang benar, belum tentu baik. Karena antara kata benar dan kata baik mempunyai batasan dan dimensi makna yang tidak sama.

Kata 'baik' mempunyai dimensi makna yang berlawanan dengan 'buruk', sementara kata 'benar' berkaitan dengan sesuatu yang tidak salah, lawan katanya yaitu salah.

Misalnya begini, ada orang orang mukanya jelek, apakah orang itu otomatis salah? Lalu, apakah orang yang selalu tampak rapi dan baik apakah mungkin tindakannya juga otomatis benar? Sama halnya dengan itu. Kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak sanggup diterapkan serta merta dan otomatis sanggup mewakili keduanya.

Untuk klarifikasi wacana pengertian bahasa Indonesia yang baik dan benar secara lebih lengkap sanggup dilihat dalam artikel Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Intinya, bahasa Indonesia yang benar yaitu bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sementara bahasa Indonesia yang baik yaitu bahasa Indonesia yang memperhatikan nilai kesopaan.

Jadi, bahasa yang baik semata-mata mendasarkan pada tata bahasa bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa Indonesia yang benar, selain memperhatikan tata bahasa Bahasa Indonesia juga memperhatikan tata krama dan kesopanan.

Untuk lebih jelasnya mengapa bahasa Indonesia yang benar belum tentu baik dan bahasa Indonesia yang baik belum tentu benar sanggup diamati dalam penerapan teladan diberikut ini:

Kamu dari mana?

Kalimat tanya di atas ialah teladan kalimat yang sudah sanggup dikatakan sebagai bahasa Indonesia yang benar. Kalimat di atas sudah memenuhi unsur yang sanggup dipahami oleh lawan bicara. Karena ialah kalimat tanya, maka diakhiri dengan tanda tanya. Huruf K dalam kata engkau ditulis dengan abjad kapital, sesuai dengan kaidah penulisan kalimat efeektif dan tanda baca yang benar.

Namun, kalimat di atas tidak otomatis sanggup dikatakan sebagai kalimat yang baik. Seandainya kalimat di atas diucapkan oleh seorang bapak kepada anaknya, maka kalimat di atas sanggup dikatakan sebagai bahasa Indonesia yang baik dan benar. Akan tetapi jikalau kalimat itu dipakai oleh seorang pembawa program yang bertanya kepada seorang presiden, misalnya. Maka menjadi kalimat yang benar saja, bukan kalimat yang baik.

Jadi, penerapan kalimat dan bahasa Indonesia yanga baik dan benar harus selalu memperhatikan konteks penerapan dan pengucapan. Memperhatikan lawan bicaranya saja. Bisa jadi itu yaitu bahasa benar, tetapi tidak baik digunakan.

Ada pula, bahasa yang salah, tetapi dianggap lebih baik daripada bahasa yang salah. Misalnya, dalam kalimat diberikut ini:

Bapak sudah mau 'kundur'?

Anggap saja, kalimat itu diucapkan oleh seorang ajun bupati kepada sang bupati. Kalimat di atas tidak benar. Karena ada kontaminasi dari bahasa Jawa, 'kundur' yang dalam bahasa Indonesia bahwasanya sudah ada padanannya yaitu 'undur diri'. Secara kaidah bahasa, penerapan kalimat Bapak sudah mau kundur? ialah teladan penerapan bahasa Indonesia yang salah. Bahasa Indonesia yang tidak benar. Akan tetapi, dalam konteks penerapannya ialah bahasa Indonesia yang baik.

Kalimat di atas menjadi teladan penerapan bahasa Indonesia yang baik alasannya yaitu berusaha lebih sopan kepada lawan bicara alasannya yaitu kedudukan yang lebih tinggi.

Berdasarkan dua teladan di atas, memang susah memadupadankan dan menyelaraskan penerapan bahasa Indonesia yang baik sekaligus bahasa Indonesia yang benar. Acap kali jikalau dipaksakan memakai bahasa Indonesia yang baik dan bahasa Indonesia yang benar sekaligus, alih-alih menjadi bahasa yang efektif sanggup jadi bahasa yang susah dipahami.

Intinya dalam berbahasa Indonesia, gunakanlah bahasa Indonesia sesuai dengan konteksnya. melaluiataubersamaini demikian, cenderung menjadi bahasa Indonesia yang baik dan benar.
close