Karya sastra ialah isi kejiwaan seorang pengarang. Ini ialah hasil anutan terhadap karya salah satu tokoh puisi Indonesia yang juga dikenal sebagai Pelopor Angkatan 45.
Selamat membaca supaya bermanfaa untuk kita tiruana.
Berikut ini ialah naskah puisi lengkap Chairil Anwar yang berjudul Taman.
TAMAN
Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan yang lain dalamnya
Bagi kamu dan saya cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita itu bukan halangan.
Karena
dalam taman punya berdua
Kau kembang, saya kumbang
saya kumbang, kamu kembang.
Kecil penuh surya taman kita
Penggunaan suara yang terdapat dalam puisi Taman Karya Chairil Anwar ada dua macam. Yaitu penerapan Asonansi dan Aliterasi. Asonansi ialah perulangan suara vokal.
Dalam “Taman” terdapat asonansi a (perulangan suara a) yang lebih banyak didominasi khususnya terdapat pada baris pertama hingga kelima:
Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan yang lain dalamnya
Bagi kamu dan saya cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Aliterasi ialah perulangan suara konsonanan. Dalam puisi taman terdapat literasi suara liquida; l juga ikut memperindah puisi ini terdapat pada:
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan yang lain dalamnya
Juga terdapat aliterasi d yang muncul tiga kali berturut-turut. Meskipun tidak dari pertama baris tersebut sudah terdapat perulangan suara d. Aliterasi tersebut terdapat baris terakhir:
dari dunia dan ‘nusia
sedangkan dalam bait 11 penerapan suara sengau yang dipadu-kan dengan asonansi menghasilkan suara yang merdu (efoni). Bunyi sengau yang dimaksud ialah suara yang mengandung konsonan gabung /ng/. Perulangan tersebut terapat pada:
Kau kembang, saya kumbang
Aku kumbang, kamu kembang
Aku kumbang, kamu kembang
Hal ini memperkuat bahwa puisi yang berjudul Taman ini menggambarkan suasana yang ceria.
2. Irama
Irama ialah perulangan bunyi, tinggi rendahnya nada, dan perulangan bunyi.
Irama yang terdapat dalam “Taman” ini ialah dengan membuat perulangan:
Irama yang terdapat dalam “Taman” ini ialah dengan membuat perulangan:
Kau kembang, saya kumbang
saya kumbang, kamu kembang.
Irama yang berbentuk ritme juga terbentuk alasannya ialah adanya pengkombinasian yang selaras dan cocok: lebar luas (baris 2), halus lembut (baris 7); selain itu, ritme juga dibuat dengan adanya pemendekan (pemenggalan) kata dari kata manusia menjadi ‘nusia. melaluiataubersamaini adanya irama ini, terang puisi lebih terdengar merdu dan praktis untuk dibaca.
Baca Juga: misal Puisi dengan Rima
Baca Juga: misal Puisi dengan Rima
3. Kata
Yang teramasuk kata dalam analisis ini meliputi: kosa kata; pilihan kata atau diksi; makna kata; dan Gaya Bahasa. Semua hal tersebut ialah unsur intrinsik yang memengaruhi keindahan dan makna sebuah puisi.
Yang teramasuk kata dalam analisis ini meliputi: kosa kata; pilihan kata atau diksi; makna kata; dan Gaya Bahasa. Semua hal tersebut ialah unsur intrinsik yang memengaruhi keindahan dan makna sebuah puisi.
3.1 Kosa Kata
Pemilihan kata yang dipakai dalam “Taman” ialah bahasa yang umum dipakai dalam kehidupan sehari-hari sehingga hal ini sanggup memdiberi pengaruh realistis, praktis diterima dan lebih praktis dicerna oleh pembaca. Yang dimaksud dengan bahasa umum adalah bahasa yang tidak terlalu melambai (konotatif), meskipun konotatif lebih praktis dipahami, daripada bahasa puisi yang lebih personifikasi dan terlalu banyak memakai majas.
3.2 Pemilihan Kata (diksi)
Chairil Anwar memakai kata punya. Mengapa Chairil menentukan kata ‘punya’ dalam baris pertama, bukan memakai kata ‘milik’? kalau memakai ‘milik’
Taman milik kita berdua
tidak ada unsur satu kesatuan yang saling memiliki, alasannya ialah yang mempunyai spesialuntuk kita, kita yang mempunyai taman. Sedangkan kalau menggunkan kata ‘punya’ akan menjadi lebih menyatu antara ‘taman’ dengan ‘kita’, alasannya ialah selain berarti ‘kita’ yang mempunyai ‘taman’ namun juga ‘taman’ yang ‘punya’ (memiliki) ‘kita berdua’.
Pemilihan kata “padang rumput” padahl sudah dikatan bahwa ‘tamannya’ ‘kecil saja’ tapi mengapa dipakai kata ‘padang’ yang dimana hal ini secara tidak eksklusif menawarkan daerah yang luas. Hal ini kaena Sang “Binatang Jalang” ingin menawarkan ‘rumput’ yang dimaksud ialah rumput hiasan yang ialah bab dari tamannya, bukan rumput liar pengganggu (gulma).
3.3 Makna Kata Denotasi dan Konotasi
Dalam puisi, sebuah kata tidak spesialuntuk mengandung aspek denotasi saja namun juga ada aspek konotasi yang asosiasi-asosiasi yang keluar dari denotasinya. Makna denotasi ialah makna sebenarnya, sering pula disebut dengan makna engkaus. Sedangkan makna konotasi ialah makna kiasan yang juga mempunyai makna lain.
Berikut ini analisis makna kata yang terdapat dalam puisi taman karya Chairil Anwar:
Berikut ini analisis makna kata yang terdapat dalam puisi taman karya Chairil Anwar:
Taman: ialah suatu daerah yang indah yang dihiasi dengan tumbuhan, namun dalam hal ini mempunyai makna konotasi sebagai ‘rumah’.
Tak kehilangan: saling melengkapi, antara yang satu dengan yang lain saling melengkapi antar penghuni didalamnya.
Kembangnya tak berpuluh warna: hiasan/perabotan tidak banyak.
Kau Kembang: kembang disini tidak lagi berarti hiasan namun berarti Istri alasannya ialah dilanjutkan dengan kata selanjutanya;
Aku Kumbang: kumbang disini sanggup berarti suami, terang kalau bahwa kembang ialah sang perempuan dan kumbang ialah sang laki-laki yang saling membutuhkan.
Penuh Surya: penuh dengan cahaya yang berarti penuh dengan keceriaan.
Merenggut: meninggalkan.
3. 4 Gaya Bahasa (Majas)
- Metafora:
Kau kembang, saya kumbang
saya kumbang, kamu kembang
dalam sajak itu, ‘Kau’ disamakan dengan kembang (bunga) sedangkan ‘aku’ disamakan dengan kumbang.
- Sinekdoke totem pro parte:
Kecil penuh surya taman kita
Yang dimaksud dengan surya bahwasanya spesialuntuklah cahayanya saja, bukan surya atau mataharinya yang memenuhi rumah.
- Metonimia:
Tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia
Dunia dan insan diartikan sebagai kesibukan yang harus dijalani.
Baca Juga: misal Puisi dengan Majas
Baca Juga: misal Puisi dengan Majas
3.5 Pencitraan
Pencitraan yang dimaksud dalam puisi ialah cara pembaca dan pengarang untuk menggambarkan sesuatu sanggup diketahui dengan alat indra apa.
Pencitraan yang dimaksud dalam puisi ialah cara pembaca dan pengarang untuk menggambarkan sesuatu sanggup diketahui dengan alat indra apa.
- Citra penglihatan
tak lebar luas, kecil saja
Taman kembangnya tak berpuluh warna
- Citra perabaan:
Halus lembut dipijak kaki
Taman punya kita berdua/
(meskipun) tak lebar (juga tak) luas, (cukup) kecil saja/
(yang) satu tak (mungkin) kehilangan (yang) lain (jika ada di) dalamnya//
Bagi kamu dan saya cukuplah (taman ini)/
Taman (yang) kembangnya tak berpuluh warna/
(walaupun) padang rumputnya tak berbanding (dengan) permadani
(yang) halus (dan) lembut (ketika) dipijak kaki./
Bagi kita (berdua) itu (tiruana) bukan halangan//
Karena/
(di) dalam taman (ke-)punya(-an kita) berdua/
(di situ) Kau (jadi) kembang, (sedangkan) saya (jadi) kumbang(-nya)/
saya (jadi) kumbang, (dan) kamu (jadi) kembang(-nya)//
(meskipun ) kecil (namun) penuh (cahaya) surya (yang menyinari) taman kita/
daerah (untuk) merenggut (diri kita) dari dunia dan (ma)‘nusia.//
sebuah rumah (taman) yang kecil, namun didalamnya saling memiliki. Taman itu sudah cukup untuk berdua (kau dan aku) meskipun hiasannya tidak banyak, meskipun tidak ada permadani yang halus dan lembut tidak menjadi halangan alasannya ialah mereka (kau dan aku) sudah saling mengasihi ibarat kumbang dan kembang, sehingga meskipun rumahya kecil namun menjadi daerah yang penuh akan kebahagian dan sanggup menjadi daerah untuk istirahat/
BACA JUGA CONTOH PARAFRASE DALAM LAGU IWAN FALS
BACA JUGA CONTOH PARAFRASE DALAM LAGU IWAN FALS
6. Tema
Tema untuk puisi “Taman” karya Chairil Anwar ini ialah kesederhanaan dalam menjalani hidup.
Tak perlu bermewah-mewah (kembangnya tak berpuluh warna// rumputnya tak berbanding permadani//) namun sudah sanggup hidup senang (penuh surya taman kita//). Pada dasarnya insan sanggup hidup dalam keadaan yang cukup tidak perlu lebih.
7. Amanat
Amanat yang ingin disampaikan oleh Chairil Anwar adalah, kalau ingin senang tidak harus mempunyai rumah (materi) yang serba mewah. Meskipun dengan kehidupan yang sedehana asalkan disitu disertai dengan kasih akung maka sudah cukup untuk membuat suatu kehidupan yang membahagian. Cukup sesuatu yang sederhana tetapi saling mempunyai dan melengkapi, niscaya sudah bahagia.
8. Feeling penyair
Feeling penyair, dalam hal ini ialah Chairil Anwar, ialah cita-cita atau keinginan yang dimiliki oleh seorang penyair melalui karyanya. Dalam puisi ini penyair menginginkan kehidupan yang sederhana saja dan tidak sepakat dan berharap sanggup menjalani kehidupan yang sederhana dan senang itu dengan ‘Kau’.
Baca Juga: Chairil Anwar yang Miskin dan Terpaksa Mencuri
Baca Juga: Chairil Anwar yang Miskin dan Terpaksa Mencuri
