Mendaftar Kata Berima Pada Gurindam, Syair, Dan Pantun | Mengenal Puisi Rakyat

Ada aneka macam jenis puisi rakyat. Tiga yang paling populer ialah pantun, syair, dan gurindam. Ketiga puisi rakyat ini sudah mengakar besar lengan berkuasa bahkan tak lekang oleh zaman. Puisi rakyat yang berupa gurindam, pantun, dan syair, masing sering kita dengan dalam kehidupan modern ini. Terlebih dalam dunia hiburan dan sastra. Puisi rakyat yang identik dengan rima selesai ini masih sering dipakai dalam aneka macam keperluan.

Puisi rakyat yang berupa gurindam, pantun, dan syair dapat dan biasa dipakai alasannya ialah susunan dan urutan kata yang indah tapi mempunyai makna. Sehinga praktis dibentuk dan sering didengar.

Nah, untuk lebih praktis memahami ciri puisi rakyat ini, dapat dilakukan dengan cara mendaftar kata diberima pada gurindam, syair, dan pantun.

Yang didaftar ialah pola puisi diberikut ini.

misal Gurindam

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada saat bercampur dengan orang ramai.

Cahari olehmu akan sobat dekat,
yang boleh dijadikan obat.

Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tia seteru.

Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada kebijaksanaan dan bahasa.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.

Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.

Kata Berima pada Gurindam di atas ialah sebagai diberikut:

Bait 1
Larik 1: perangai
Larik 2: ramai

Bait 2
Larik 1: sobat dekat
Larik 2: obat


Bait 3
Larik 1: guru
Larik 2: seteru


Bait 4
Larik 1: berbangsa
Larik 2: bahasa


Bait 5
Larik 1: berbahagia
Larik 2: sia-sia


Bait 6
Larik 1: mulia
Larik 2: dia

Baca Juga: misal Kata Berima di Lingkungan Sekolah dan Sekitar

misal Pantun

Pantun 1

air surut mengambil bayam,
sayu diisi ke dalam kantung;
Jangan diikuti etika ayam,
bertelur sebiji riuh sekampung.

Kata diberima pada bait pantun di atas ialah sebagai diberikut:

Larik 1 dan 3: bayam - ayam
Larik 2 dan 4: kantung - sekampung


Pantun 2

Baik bergalas baik tidak,
Buli-buli bertali benang;
Baik berbalas baik tidak,
Asal kebijaksanaan sama dikenang.

Kata diberima pada bait pantun di atas ialah sebagai diberikut:

Larik 1 dan 3: tidak - tidak
Larik 2 dan 4: benang - dikenang

Pantun 3

Ikan nila dimakan berang-berang,
Katak hijau melompat ke kiri;
Jika berada di rantau orang,
Baik-baik membawa diri.

Kata diberima pada bait pantun di atas ialah sebagai diberikut:

Larik 1 dan 3: barang - orang
Larik 2 dan 4: kiri - diri

Pantun 4

Akar keladi meliit selasih,
Selasih tumbuh di hujung taman;
Kalungan kebijaksanaan junjungan kasih,
Mesra kenangan sepanjang zaman.


Kata diberima pada bait pantun di atas ialah sebagai diberikut:

Larik 1 dan 3: selasih - kasih
Larik 2 dan 4: taman - zama


misal Syair

Syair Perahu Karya Hamzah Fansuri

INI gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan kawasan berpindah
Di sanalah itikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu
Ialah bahtera tamsil hidupmu
Tiadalah berapa usang hidupmu
Ke alam abadi jua awet hidupmu

Hai muda berilmu budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya tepat jalan yang kabir

Adapun kata diberima pada untaian syair di atas ialah sebagai diberikut:

Bait 1: madah; indah; berpindah; sudah.

Bait 2: dirimu; hidupmu; hidupmu; hidupmu.

Bait 3: budiman; pedoman; kerjakan; insan.

Bait 4: perahumu; kayu; situ; itu.

Bait 5: ayar; layar; taksir; kabir.
close