Adat | Tumpuan Peribahasa Mengandung Kata Watak Dan Klarifikasi Artinya



Kali ini kita mengulas peribahasa yang mengandung kata Adat. Kata Adat identik dengan peribahasa alasannya sebagai sebuah karya sastra lama, peribahasa mengandung ajaran-ajaran kebiasaan dan kebudayaan yang bersahabat kaitannya dengan kata adat.

Adat yang terdapat dalam peribahasa ialah kata budpekerti yang bersinonim dengan kebiasaan dan aturan.


Adapun peribahasa yang mengandung kata budpekerti ada 14 macam. Berikut ini ialah peribahasa yang mengandung kata budpekerti beserta arti dan penjelasannya.

Penjelasan Arti Peribahasa dengan Kata Adat


1. Adat disi, forum dituang

Artinya, melaksanakan sesuatu berdasarkan budpekerti dan kebiasaan. Adat artinya dalam kebiasaan sementara forum mempunyai enam penjelasan. Lembaga yang dipakai dalam peribahasa ini mempunyai arti  pola sikap insan yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam  suatu kerangka nilai yang relevan  (Lihat KBBI Pusat Bahasa Edisi Keempat halaman 808).

Jadi, maksud dari peribahasa adat diisi, forum dituang adalah kalau seseorang sudah diisi dengan nilai-nilai luhur sebuah budpekerti tradisi maka ia akan menuangkan atau mencerminkan orang yang baik tingkah lakunya sesuai dengan budpekerti kebiasaan yang diajarkan.

2. Adat bersendi syarak, syarak bersendi adat

Artinya, segala pekerjaan hendaknya  selalu mengingat atuaran budpekerti dan hukum agama. Jangan hingga tindakan yang dilakukan berperihalan dengan hukum yang berlaku. Karena mustahil budpekerti yang baik berperihalan dengan syarak atau syariat islam, begitu pula dengan hukum agama Islam niscaya menghargai hukum budpekerti yang berlaku dalam masyarakat selama tidak berperihalan dengan hal pokok aliran agama.

3. Adat gajah terdorong

Artinya, orang yang berkuasa biasanya terdorong untuk melaksanakan kekuasaannya. Kata gajah dalam peribahasa tersebut mewakili orang yang besar dan kuat  (memiliki kuasa). Terdorong yang dimaksud yaitu terdorong untuk melaksanakan kesalahan dengan menyalahgunakan kekuasaannya. Peribahasa ini dibenarkan oleh Lord Acton yang menyampaikan bahwa penguasa cenderung korupsi.

4. Adat lama pusaka usang

Artinya, budpekerti yang tidak berubah-bubah semenjak lampau. Peribahasa ini dipakai untuk menggambarkan kondidi atuaran atau budpekerti istiadat yang tidak berubah meskipun perkembangan zaman sudah sangat cepat.

5. Adat periuk bergerak, budpekerti lesung bededak

Artinya, kalau ingin mendapat penghasilan atau pendapatan maka harus bekerja keras. Periuk yaitu alat untuk menanak nasi. Sementara lesung yaitu alat untuk menumbuk padi. Dedak yaitu debu pembungkus biji beras setelah ditumbuk di lesung. Maksud peribahasa ini yaitu kalau ingin bisa menanak nasi (periuk bergerak) maka lesung harus terlebih doloe berdedak (digunakan untuk menumbuh padi). Makara harus kerja doloe gres bisa makan.

6. Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung

Artinya, tiap –tiap perbuatan ada peraturannya, tiap—tiap negeri mempunyai peraturan dan kebiasaan sendiri-sendiri. Cupak yaitu alat ukur atau takaran. Betung yaitu bambu yang berukuran besar. Artinya segala sesuatu ada ukurannya masing-masing.

7. Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah

Artinya,  setiap orang harus bisa menaati budpekerti selama hidupa dan ingat bahwa ia akan mati. Maksudnya selama seseorang masih hidup harus bisa menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Karena setelah mati sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

8. Hilang adat, tegal mufakat

Artinya kebiasaan hukum yang sudah lama bisa diubah alasannya ada kesepakan (permufakatan) yang baru. Kata tegal yang dipakai dalam peribahasa ini mempunyai arti ‘karena’. Lihat KBBI halaman 1418.

9. Adat muda menanggung rindu, budpekerti renta menahan ragam

Artinya orang yang tertimpa sesuatu (takdir) tidak bisa menghindar dan mengelak. Harus sabar menghadapi. Maksudnya adsalah anak muda niscaya mempunyai dan pernah mencicipi rindu sementara generasi renta harus bisa menahan segala ragam keinginan.

10. Habis budpekerti akarean kerelaan

Artinya budpekerti sanggup diubah asalkan para anggota masyarakatnya sepakat dan rela mengubahnya atas persetujuan bersama. Peribahasa ini searti dengan peribahasa nomor 8.

11. Sudah menggunakan adat

Artinya sudah diberistri, atau sudah berumah tangga. Memakai budpekerti maksudnya yaitu menggenapi dan sudah bertanggung balasan terhadap kehidupannya. Orang yang sudah mempunyai tanggung balasan yaitu orang yang sudah berumah tangga.

12. Adat bernegeri memagar negeri, budpekerti berkampung memagar kampung

Artinya orang yang suka berkorban untuk negeri dan bangsanya. Maksud lain dari peribahasa ini yaitu orang yang rela berkorban terhadap lingkungannya. Jika mampunya yaitu menolong orang senegeri maka ia akan menolong dengan kekuatannya orang senegeri. Sementara kalau spesialuntuk bisa menolong (melindungi/memagar) orang sekampung, cukup juga menolong orang sekampung saja.

13. Adat air cair, budpekerti api gerah

Artinya sesuatu mempunyai sifat yang tidak sama-beda sesuai dengan kondisi masing-masing. Tidak perlu memaksakan kehendak kepada orang yang tidak sependapat.

14. Habis budpekerti kerelaan

Artinya sama dengan peribahasa nomor 10, bedanya spesialuntuk penghilangan kata karena.


Demikian referensi peribahasa wacana budpekerti beserta arti dan penjelasannya. Peribahasa lainnya sanggup dibaca dalam label : PERIBAHASA
close