Tulisan Absurd Di Waduk Bajul Mati Banyuwangi Yang Menciptakan Penasaran

Tulisan  Aneh di Waduk Bajul Mati Banyuwangi yang Membuat Penamasukan

Gambar ini saya sanggup dari akun facebook adik angkatan kuliah. Adik angkatan yang cukup jauh selisihnya, 3 tahun. Saya angkatan 2009 beliau angkatan 2012. Tetapi kenal cukup bersahabat sebab menjadi motor di organisasi mahasiswa prodi, IMABINA alias Ikatan Mahasiswa Bahasa Indonesia.

Namanya ialah Fajri, Nur Fajri As-Shodiqi meskipun saya jarang-jarang saja percaya pada anak ini. Shodiq yang kurang dipercaya. Agejek lek.

Dia mengunggah foto jalan-jalan ke Waduk Gajah Mati. Waduk Gajah Mati ada di Kabupaten Banyuwangi cuilan utara. Artikel ini tidak mengulas tentang Waduk Bajul Mati apalagi Fajri yang sedang jalan-jalan ke sana.

Artikel ini mengulas tentang goresan pena peringatan yang terdapat pada salah satu cuilan bangunan yang menjadi guah. Jika dilihat secara dekat, ibarat pada foto di atas maka akan galau itu apa kok Dilarang Berdiri + Duduk Disini!!! Salah satu pengguna facebook menanyakan itu apa kok dihentikan duduk dan berdiri di situ.

Sebelum menerangkan itu foto apa,  perlu diperjelas bahwa ini ialah blog bahasa dan sastra, maka yang akan dibahas di sini terkena kebahasaannya. Dari segi kesastraan goresan pena Dilarang Berdiri + Duduk Disini!!! Memiliki nilai estetika tersendiri. Yaitu adanya aliterasi. Aliterasi ialah perulangan suara vokal. Vokal yang diulang-ulang dalam goresan pena kalimat tersebut ialah vokal D. Dilarang Berdiri + Duduk Disini.


Coba rasakan sendiri. Baca berulang-ulang dan tekankan pada masing-masing aksara D, Dilarang Berdiri + Duduk Disini. Dari segi kesastraan goresan pena tersebut sanggup disebut keren.

Dari segi tata bahasa baku, goresan pena tersebut keluar dari pakem penulisan Bahasa Indonesia yang benar. Kesalahan terletak pada goresan pena Disini. Penulisan disini seharusnya dipisah. Di pada kata disini ialah kada depan, bukan imbuhan di-. Sama halnya dengan di rumah, di sekolah, di waduk.  Maka penulisan yang benar ialah Di sini!!!

Sementara pemdiberian tanda baca seru (!) sudah tepat. Karena itu ialah kalimat larangan berarti juga kalimat perintah. Kalimat perintah yang tegas harus diakhiri tanda seru.

Selanjutnya dibahas dari segi semantik. Dari segi makna kalimat yang disusun dari makna-makna kata. Dilarang Berdiri + Duduk Di Sini!!! (aku gunakan penulisan yang benar, di (spasi) sini). Penggunaan tanda ‘+’ mewakili kata  ‘dan’. Makara sanggup dibaca Dilarang Berdiri dan Duduk Di Sini!.

Kata dan adalah penyerta. Digunakan di antara dua hal yang tidak sanggup dilepaskan satu dan yang lainnya. Misalnya dalam kalimat Dia ke Waduk Bajul Mati membawa makanan dan minuman. Kata dan dalam kalimat tersebut mengatakan bahwa dia membawa keduanya. Beda dengan kata atau  yang mengatakan pemilihan. misal dalam kalimat Karena tasnya penuh, beliau harus menentukan membawa roti atau nasi. Kata atau dalam kalimat tersebut menerangkan bahwa dia tidak sanggup membawa keduanya, harus menentukan salah satunya.

Bagaimana dengan Dilarang Berdiri dan Duduk Di Sini! Jika dimaknai secara sintaksis, yang tidak boleh dilakukan di kawasan itu ialah Duduk dan Berdiri. Jadi, jikalau spesialuntuk berdiri boleh. Hanya duduk juga boleh.  Tetapi mustahil juga, duduk di kawasan itu sekaligus berdiri di kawasan tersebut. Bagaimana caranya orang duduk sekaligus berdiri. Tentu tidak bisa.

Tetapi, sebuah bacaan atau goresan pena jikalau sudah diujarkan (ditulis) dan diterima (dibaca) oleh lawan tutur, pemaknaanya tidak spesialuntuk sebatas pada kata per kata dalam kalimat. Kalimat Dilarang Berdiri dan Duduk Di sini yang ada di Waduk Bajul Mati ialah sebuah wacana. Karena sudah menjadi wacana maka harus dihubungkan dengan konteksnya. Konteks situasi wacana tersebut diproduksi.

Tulisan Dilarang Berdiri dan Duduk Di Sini  ialah peringatan bagi pengunjung Waduk Bajul Mati di Banyuwangi ini. Jika duduk, apalagi berdiri di tugu rendah tersebut sanggup mencakupko jatuh ke waduk. Berbahaya. Maka dari itu, didiberi peringatan melalui cak semprot. Penggunaan lebih dari satu tanda seru (!) untuk menegaskan bahwa jikalau duduk atau berdiri di kawasan itu sanggup terjatuh dan kehilangan nyawa.

Meskipun secara tata bahasa  dan pemilihan simbol terjadi kesalahan. Tulisan guah yang ada di waduk Gajah Mati sanggup dipahami oleh pembaca. Asalkan pembaca yang terlibat pribadi dalam konteks wacana. Jika spesialuntuk melihat satu foto, sanggup salah paham.

Tulisan yang benar (menurut saya juga baik) ialah sebagai diberikut: Jangan Duduk atau Berdiri Di Sini, Berbahaya! Jadi, tidak boleh berdiri di situ, juga tidak boleh duduk di situ. Terlalu rawan.  Kalau mau duduk sambil berdiri silahkan dicoba sendiri.


Jika masih ada yang galau itu goresan pena apa, saya jawaban: Yang Jelas, itu ialah foto  tepi pagar di Waduk Bajul Mati.
close