Artikel ini ialah kelanjutan dari artikel yang sudah diposting sebelumnya. Untuk lebih memahami fabelnya, silahkan dibaca di postingan sebelumnya. Semoga bermanfaa.
Yang perlu diketahui bahwa, hasil analisis unsur ekstrinsik yang adal dalam artikel ini ialah hasil ajaran yang sanggup dijadikan salah satu pembanding. Dalam dunia Koreksi sastra, tidak ada kebenaran analisis yang mutlak. Semu serba relatif.
Jadi, saya mohon maaf yang sebesarnya kalau mungkin ada kesalahan dalam analisis.
Pengertian Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik fabel yaitu unsur dari luar karya sastra tetapi memengaruhi karya sastra. Pengaruh dari luar karya sastra ini sanggup disebabkan oleh latar belakang pengarang, agama, latar sosial, kondisi ekonomi, dan jenis kelabuin.
Akan tetapi, tidak tiruana unsur ekstrinsik tersebut sanggup ditemukan dalam Fabel Jerapah Si Panjang Leher.
Dari tokoh yang digunakan, sanggup diketahui bahwa pengarangnya yaitu orang Indonesia. Hal ini sanggup diketahui dengan digunakannya tokoh ‘Harimau’ sebagai Raja Hutan, bukannya ‘Singa’ yang selalu identik dengan Raja Hutan. Singa berasal dari afrika, tetapi diIndonesia Predator tertingginya yaitu Harimau. Tetapi penciptaannya juga dipengaruhi pengetahuan tentang binatang afrika lainnya yaitu jerapah. Maka tokoh utamanya yaitu Jerapah.
Fabel tersebut tercipta saat kondisi alam Indonesia selalu mengalami perusakan dan perambahan. Terbukti dari salah satu dongeng yang menunjukkan bahwa ada alih fungsi hutan menjadi lahan industri, yang mengakibatkan Harimau berpindah ke tempah Jerapah dan kawan-kawanya.
Materi ini tidak sanggup disalin-tempel (copy-paste) tetapi sanggup didownload. Silahkan download dengan mengkeklik tautan diberikut ini: Unduh