Penjualan


a.  Arti dan Makna Penjualan
Penjualan ialah fungsi dari pemamasukan, semoga perusahaan mendapat keuntungan semoga aktivitas operasional perusahaan tetap berjalan. Penjualan juga ialah salah satu sumber pendapatan seseorang atau suatu perusahaan yang melaksanakan transaksi jual dan beli dalam suatu perusahaan. Apabila semakin besar penjualan maka akan semakin besar pula pendapatan yang diperoleh seseorang atau perusahaan tersebut.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lgua Keller (2008 : 8) dalam buku “Manajemen Pemamasukan”  menyampaikan bahwa Penjualan ialah proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan, memperlihatkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.


b. Konsep Penjualan
Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jikalau dibiarkan  tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi. Karenanya, organisasi tersebut harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi agresif.
Konsep penjualan ditetapkan dalam pedoman Sergio Zyman, mantan wakil presiden pemamasukan dari Coca-Cola, yang menyatakan : Tujuan pemamasukan ialah menjual lebih banyak barang ke lebih banyak orang secara sering untuk menghasilkan lebih banyak uang dan pada gilirannya menghasilkan lebih banyak laba.
Konsep penjualan dipraktikan paling kasar untuk barang-barang yang tidak dicari (unsought goods) yaitu barang-barang yang biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli konsumen. Seperti asuransi, ensiklopedia dan peti mati. kebanyakan perusahaan juga mempraktikan konsep penjualan dikala mengalami kelebihan kapasitas. Tujuannya ialah menjual apa yang mereka buat, alih-alih membuat apa yang diinginkan pasar. Namun, pemamasukan  yang didasarkan pada penjualan mempunyai resiko yang tinggi. Pemamasukan model ini mengasumsikan bahwa pelanggan yang terbujuk untuk membeli suatu produk akan menyukai produk tersebut dan jikalau ternyata tidak, mereka bukan spesialuntuk tidak akan mengembalikan atau menjelek-jelekkan produk tersebut atau mengeluh kepada organisasi konsumen, melainkan mungkin malah membeli lagi.
Menurut Theodore Levitt dari Harvad dalam buku “Manajemen Pemamasukan” membuktikan perbedaan antara konsep antara penjualan dan pemamasukan yaitu bahwa Penjualan berserius pada penjualan, pemamasukan berserius pada kebutuhan pembeli.
Penjualan didasari oleh kebutuhan penjualan untuk mengubah produknya menjadi uang, sedangkan pemamasukan didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal – hal yang berafiliasi dengan menciptakan, menghantarkan dan jadinya mengkonsumsinya (Kotler dan Keller, 2008: 19-20).
c. Tujuan Penjualan
Tujuan utama penjualan yaitu menhadirkan keuntungan atau keuntungan dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya  dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tidak akan sanggup dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya menyerupai agen, pedagang dan tenaga pemamasukan.
Pengusaha atau penjual bisa sukses apabila menentukan satu tujuan. Dan tujuan tersebut akan menjadi kenyataan apabila dilaksanakan dengan kemampuan dan kemauanyang memadai. Pada umumnya perusahaan mempunyai tujuan mendapat keuntungan tertentu dan mempertahankan atau bahkan berusaha meningkatkan untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut teralisasi apabila penjualan sanggup dilaksanakan menyerupai yang direncanakan.
Menurut Swastha dan Irawan (2001: 33) mengemukakan bahwa suatu perusahaan mempunyai tiga tujuan dalam penjualan yaitu :
a.         Menciptakan volume penjualan tertentu
b.        Mendapatkan keuntungan tertentu
c.         Menunjang pertumbuhan perusahaan
Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya spesialuntuk dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para tenaga penjual, akan tetapi dalam hal ini perlu adanya kolaborasi dari beberapa phak diantaranya ialah fungsionatis dalam perusahaan. Seperti cuilan keuangan yang menyediakan dana, cuilan produksi yang membuat produk dan cuilan personalia yang menyediakan tenaga kerja.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Penjualan hasil produksi dari waktu ke waktu biasanya mengalami pasang surut. Gelombang turun naiknya penjualan tersebut sanggup kecil, sanggup pula besar. Kenyataan ini mengundang pengusaha untuk berpikir tentang faktor-faktor apa yang sanggup mempengaruhi perkembangan penjualan hasil produksinya.
Ada dua kelompok hal yang sanggup mempengaruhi perkembangan penjualan yaitu dampak dari luar perusahaan dan dari dalam perusahaan. Pengaruh dari luar perusahaan menyerupai diberikut ini :
1. Kebijakan pemerintahan
2. Perkembangan ekonomi dunia
3. Perkembangan sosial-ekonomis masyarakat, terutama para pembeli samasukan
4. Situasi persaingan.
Adapun dampak dari dalam perusahaan menyerupai “membatasi” perusahaan yang bersangkutan dalam usaspesialuntuk mencapai penjualan lebih dari jumlah tertentu. Disebut membatasi sebab faktor-faktor tersebut lebih bersifat menentukan hingga seberapa jauh untuk satu masa tertentu, perusahaan yang bersangkutan bisa mencapai jumlah terbaik penjualan hasil produksinya, beberapa macam di antara faktor – faktor tersebut ialah :
a.         kapasitas produksi dan pengadaan dana modal kerja
b.        kesan pembeli terhadap hasil produksi
c.         kebijakan harga jual yang dianut.
Dalam prakteknya, terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan ialah sebagai diberikut :
a.         Kondisi dan kemampuan penjual
b.        Kondisi Pasar
c.         Model
d.        Kondisi organisasi perusahaan
e.         Faktor lain
Adanya Penjualan sanggup tercipta suatu proses pertukaran abrang atau jasa antara penjual dengan pembeli. Di dalam perekonomian kita, seseorang .uang, orang akan lebih praktis memahami segala keinginannya dan penjualan  lebih praktis dilakukan serta jarak yang jauh tidak akan menjadi problem bagi penjual (Kotler dan Keller, 2008: 262).


close