Konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Bauran pemamasukan (marketing mix) yakni variabel-variabel yang sanggup dikendalikan oleh perusahaan yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi (Anoraga, 2004:220). Bauran pemamasukan yakni sebuah peta wangsit dari seni administrasi pemamasukan yang perlu dipikirkan oleh perusahaan untuk mewujudkan seni administrasi pembeda yang sudah ditentukan, bauran pemamasukan terdiri dari produk yang dijual, seni administrasi promosi, penentu harga produk, dan kawasan yang digunakan. Marketing Mix yaitu kegiatan mengkombinasikan banyak sekali kegiatan marketing semoga dicapai kombinasi yang terbaik dan hasil yang memuaskan. Ada empat elemen yang tercakup dalam bauran pemamasukan ini yang dikenal dengan elemen 4P yang terdiri dari product, price, place dan promotion (Hendro, 2011:89).
Menurut Willam J. Stanton, marketing mix a total system business designed to plan, price, promote, and distribute want satisfying product to sasaran market of achieve organizational objective (bauran pemamasukan yakni suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, memilih harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang sanggup memuaskan impian dan mencapai pasar samasukan serta tujuan perusahaan (Sunyoto, ) .
Manajemen pemamasukan dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal dengan marketing mix atau bauran pemamasukan. Menurut Kotler dan Armstrong (2004:78) bauran pemamasukan (marketing mix) adalah kumpulan alat pemamasukan taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar samasukan. Bauran pemamasukan terdiri dari empat kelompok variabel yang disebut “empat P”,yaitu:
1. Product/Produk
Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar samasukan. Elemen-elemen yang termasuk dalam bauran produk antara lain ragam produk, kualitas, design, fitur, nama merek, kemasan, serta layanan. Produk ialah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada para samasukan. Dalam membuatkan bauran pemamasukan, suatu produk disini mencakup : ragam, kualitas, desain, fitur,kemasan dan nama merk. Produk yakni objek yang sangat vital yang mensugesti keberhasilan perusahaan dalam menhadirkan tingkat keuntungan atau keuntungan yang akan tetap menjaga acara operasional dan kesehatan keuangan perusahaan.
Produk (product) adalah seperangkat atribut fisik, pelayanan dan atribut simbolis yang dirancang untuk mempersembahkan kepuasan terhadap pelanggan. Dalam srtategi marketing mix, seni administrasi produk ialah unsur yang paling penting, sebab sanggup mensugesti seni administrasi pemamasukan lainnya. Strategi produk sanggup mencangkup keputusan tentang acuan/bauran produk, brand dagang (brand), cara pembukusan/kemasan produk, tingkat mutu/kualitas produk dan pelayanan (service) yang didiberikan.
Tujuan utama startegi produk yakni untuk sanggup mencapai samasukan pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan (Rianto, 2010:16). Produk secara garis besar sanggup dibagi menjadi produk barang dan produk jasa. Produk barang yaitu produk yang nyata menyerupai produk kendaraan bermotor, komputer, alat elektronik dan produk lainnya yang bersifat konkret. Sementara produk jasa bersifat ajaib namun keuntungannya sanggup dirasakan, menyerupai pelayanan kesehatan, bank, dan produk jasa lainnya
2. Price/Harga
Harga yakni jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Harga yakni satu-satunya unsur bauran pemamasukan yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga yakni unsur bauran pemamasukan yang paling simpel diadaptasi dan membutuhkan waktu yang relatif singkat, sedangkan ciri-ciri produk, susukan distribusi, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu.
Harga ialah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh suatu produk. Dalam membuatkan bauran pemamasukan, suatu produk disini mencakup : harga relatif, daftar harga discount, potongan harga, periode pembayaran dan persyaratan kredit dan lain-lain. Harga dalam bauran pemamasukan ialah suatu nilai tukar sebuah barang atau jasa. Harga juga memmenolong mengarahkan banyak sekali acara dalam keseluruhan sistem ekonomi, harga dan volume penjualan memilih penghasilan, dan keuntungan yang diterima oleh perusahaan.
Dalam penetapan harga perlu dipehatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik secara eksklusif maupun tidak langsung. Faktor yang mensugesti secara eksklusif yakni harga materi baku, biaya produksi, biaya pemamasukan, adanya peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor yang tidak eksklusif namun erat hubungannya dalam penetapan harga yakni produk sejenis yang dijual oleh pesaing, imbas harga terhadap kekerabatan antara produk subsitusi dan produk komplamenter, serta pecahan discount untuk para penyalur konsumen (Sunyoto, 2014,151).
3. Place/Tempat
Tempat atau susukan pemamasukan mencakup kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan samasukan. Saluran distribusi yakni rangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk mengakibatkan suatu produk atau jasa siap untuk dipakai atau dikonsumsi. Saluran distribusi sanggup didefinisikan sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau memmenolong dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen (Kotler dan Amstrong, 2005:63).
Menurut Suhardi Sigit susukan distribusi yakni perantara-perantara, para pembeli dan penjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan milik semenjak dari produsen hingga ketangan konsumen (Sunyoto, 2014:172). Tempat atau susukan distribusi ialah elemen bauran pemamasukan yang ketiga, yaitu mencakup kegiatan prusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan samasukan yang mencakup antara lain: susukan distribusinya, pemilahan lokasi, persediaan, transportasi dan cakupan logistik (Kotler, 2005:63).
Penyaluran ialah suatu kegiatan penyampaian produk hingga ke tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh sebab itu, kebijakan penyaluran ialah penentuan susukan pemamasukan (marketing channels) dan distribusi fisik (physical distribution). Kedua faktor ini memiliki kekerabatan yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemamasukan produk perusahaan (Assauri, 2011:233-234).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari keutusan terkena kawasan yaitu, sebagai diberikut:
1) Sistem transportasi perusahaan
2) Sistem penyimpanan
3) Pemilihan susukan distribusi (Rianto, 2010:16).
Termasuk dalam sistem transportasi antara lain keputusan tentang pemilihan alat transportasi, penentuan jadwal pengiriman, rute yang harus ditempuh dan seterusnya. Dalam sistem penyimpanan harus memilih letak gudang yang baik untuk menyimpan materi baku maupun lokasi menyimpan barang jadi, peralatan dan lainnya. Sedangkan pemilihan susukan distribusi menyangkut keputusan tentang pengguna penyalur (pedagang besar, eceran, dll) dan bagaimana menjalin kerja yang baik dengan penyalur.
Menurut William J. Stanton susukan distribusi untuk barang konsumsi mencakup :
1) Produsen ke Konsumen
Produsen memakai susukan eksklusif dengan penjualnya atau eksklusif dengan menjumpai kosumennya bisa melalui kios terdekat, rumah kerumah atau melalui pos.
2) Produsen-Pengecer-Konsumen
Banyak pengecer besar bertindak sebagai mediator sekaligus sebagai pengecer dan juga sebagai penyalur barang langsung.
3) Produsen-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen
Didalam pasar konsumen, mereka ialah pedagang grosir atau pedagang besar sekaligus pengecer.
4) Produsen-Agen-Pengecer-Konsumen
Produsen juga memakai mediator biro untuk mencapai para pengecer besar (supermarket) maupun pedagang kecil (toko kecil) di pasar.
5) Produsen-Agen-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen
Untuk mencapai pengecer kecil, produsen sering memakai mediator biro dengan memakai pedagang besar untuk menyalurkan ke para pengecer kecil (Sunyoto, 2014,151).
4. Promotion/Promosi
Menurut A. Hamdani promosi merupakam salah satu variabel dalam bauran pemamasukan yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunkasi antar perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untk mensugesti konsumen dalam kegiatan pembelian atau penerapan produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya (Sunyoto, 2014,151).  Promosi ialah acara yang memberikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya.
Promosi berarti acara yang memberikan produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Definisi promosi berdasarkan Kotler (2005) yakni banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh  produsen untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, dan mengingatkan para konsumen samasukan semoga membeli produk tersebut. Secara rinci tujuan promosi berdasarkan Tjiptono (2008: 221-222) yakni sebagai diberikut:
a. Menginformasikan
b. Membujuk pelanggan samasukan
c. Mengingatkan
Promosi ialah masukana yang paling ampuh untuk menarikdanunik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi perusahaan yakni menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarikdanunik calon konsumen yang baru. Paling tidaknya terdapat 4 macam masukan promosi yang sanggup dipakai oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan produknya, baik barang maupun jasa. Keempat macam masukana yang dipakai yakni perjuangan perusahaan untuk mensugesti dengan merayu (persuasive communication) calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur pola pemamasukan disebut promosi.

Keempat unsur tersebut yaitu:
1)        Periklanan (advertising),
Iklan yakni masukana promosi yang dipakai oleh perushaan guna menginformasikan, menarikdanunik, dan mensugesti calon pembelinya. Penggunaan promosi dengan klan sanggup dilakukan dengan banyak sekali media menyerupai lewat:
a) Pemasangan bilboard dijalan-jalan strategis.
b) Pencetakan brosur baik disebarkan disetiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan.
c) Pemasangan spanduk di lokasi tertentu yang strategis.
d) Pemasangan melalui koran.
e) Pemasangan melalui majalah.
f) Pemasangan melalui televisi .
g) Pemasangan melalui radio.
h) dan memakai media lainnya.
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Tujuan promosi penjualan yakni meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah pembeli. Promosi penjualan dilakukan untuk menarikdanunik pembeli semoga segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh sebab itu, semoga pembeli tertarik untuk membeli maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarikdanunik mungkin.
3) Publisitas (Publicity)
Publisitas ialah kegiatan promosi untuk memancing pembeli melalui kegiatan menyerupai pameran, bakti sosial, serta kegiatan lainnya melalui banyak sekali media. Kegiatan publisitas sanggup meningkatkan pamor perusahaan dimata para konsumennya, baik secara eksklusif maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, kegiatan publisitas perlu diperbanyak lagi.
4) Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Personal selling, ialah penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan semoga sanggup terealisasinya penjualan. Di dalam perusahaan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh karyawan (Kasmir, 2010:222-224).

Menurut Philip Kotler bauran promosi terdiri dari lima unsur utama yaitu:
1)        Pengiklanan, yakni bentuk persentase dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh sponsor yang teridentifikasi. Bentuk periklanan contohnya yakni brosur, poster, billboard, bentuk audio visual melalui media televisi, logo atau simbol dan sebagainya.
2)        Hubungan masyarakat, yakni suatu acara yang didesain untuk mempromosikan atau melindungi image perusahaan atau produk secara individual. Misalnya melalui seminar, sponsor keguatan, donatur dan lain sebagainya.
3)        Pemamasukan langsung, yakni penerapan susukan eksklusif konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa memakai mediator pemamasukan. Pemamasukan eksklusif sanggup memakai sejumlah susukan untuk menjangkau calon pelanggan dan pelanggan perorangan, menyerupai pemamasukan katalog surat langsung, kios, situs web dan lain sebagainya.
4)        Pemamasukan dari verbal ke verbal (word of mouth), yakni komunikasi lisan dan elektronik antar masyarakat yang berafiliasi dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau memakai produk dan jasa. Pelanggan akan berbicara dengan pelanggan lain atau masyarakat lainnya tentang pengalamannya memakai produk yang dibelinya (Anoraga, 2004:222).


close