Makna Negatif Diksi Joko Widodo Dalam Twit Perihal Rencana Kerja Pemerintah 2018

Tulisan ini tidak hendak menyerang Presiden Jokowi. Kehormatan Jokowi harus dijaga di samping juga harus diingatkan jikalau dianggap kurang pas. Sebagai salah satu tokoh yang saya idolakan, tentu boleh dong mengKoreksi.

Tulisan ini tidak hendak mengKoreksi kebijakan Jokowi, biarlah sudah banyak pakar yang mengulasnya. Sudah sekian banyak pula akun anonim yang menyerang dan menggoreng. Saya tidak mau ikut-ikutan.

Foto Jokowi Sumber: Twitter.com/jokowi

Tulisan ini mengulas kalimat twit Jokowi melalui akun @Jokowi. Karena yang dibahas yaitu diksi dan kalimat, maka pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan bahasa. Bukan pendekatan politik apalagi pendekatan hukum, juga bukan pendekatan ekonomi.

Berikut twit Jokowi:

Rencana Kerja Pemerintah 2018 harus memastikan tiruana kementerian & forum mendukung pertumbuhan ekonomi -Jkw

Jokowi sedang mengajak masyarakat Indonesia untuk optimis. Mengajak Indonesia khususnya kementerian dan forum untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Tetapi ada satu kata yang membuat kalimat tersebut 'kurang kuat'.

Adanya diksi 'harus'. Kata 'harus' mengandung arti 'belum' dan 'tidak'. Jadi, adanya kata 'harus' tersebut memunculkan makna bahwa Rencana Kerja Pemerintah 2018 masih belum mendukung pertumbuhan ekonomi. Adanya tahun '2018' juga mengindikasikan bahwa pada tahun ini, dan tahun kemudian juga tidak mendukung pertumbuhan ekonomi.

Kalimat Jokowi akan lebih bernas dan mengandung makna yang berpengaruh tanpa harus memakai kata 'harus'. Misalnya diubah menjadi:

Rencana Kerja Pemerintah 2018 memastikan tiruana kementerian dan forum mendukung pertumbuhan ekonomi.

Kalimat di atas mengandung arti 'sudah'. Yaitu Rencana Kerja 2018 sudah memastikan semoga forum dan kementiran bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Di luar dari itu, Jokowi selaku presiden mustahil memikirkan hal remeh temeh semacam ini. Itu twit eksklusif dari Jokowi, mungkin tidak sempat menyunting pilihan kata yang digunakan.

Akan tetapi sebagai seorang Presiden, hendaknya Jokowi memperhatikan betul pilihan kata yang dipilih. Karena setiap tindak tanduk dan ucapan Jokowi diperhatikan seluruh rakyat Indonesia. Terlebih dalam foto yang ikut dirilih melalui twitnya, Jokowi berada di bawah ptotret Soekarno.

Presiden pertama yang menjadi patron pemerintahan Jokowi tersebut yaitu tokoh yang sangat memperhatikan pilihan kata. Sampai sekarang, susunan kata dan istilah yang dicetuskan oleh Soekarno masih yummy didengar. Misalnya Jas Merah! dan Berdikari!

Kalau Jokowi mengidolakan Soekarno dan menjadikannya patron pemerintahan, ada baiknya juga Jokowi menentukan kata yang pas ketika menulis, berbicara, dan berpidato layaknya Soekarno.

Terlepas dari itu tiruana, semangat, Pak! Majukan Kami! Majukan Indonesia!
close