Format Evaluasi Keterampilan Pada Kurikulum 2013 Revisi 2016

Menjalani kiprah di tahun pertama sebagai Urusan Kurikulum di sekolah tentu masih perlu banyak penyesuaian. Tugas pertama yang diemban ialah menyusun jadwal. Karena bertugas di sekolah Sekolah Menengah Pertama swasta dengan rombel mencapai 10 rombel, juga dengan guru yang mengajar di lebih dari satu sekolah otomatis harus menyesuaikan jadwal. Ada guru yang spesialuntuk meminta satu hari, ada yang meminta hari ini, dan hari itu saja. Maka tiruana harus diakomodasi.


Jadwal penuh, waktu mengajar terbatas, selisih lagi, sebab kelas 7 sudah Kurikulum 2013, sementara kelas 8 dan kelas 9 masih KTSP. Yang kelas 7 harus pulang lebih siang sebab beban jam mencapai 43 jam, sementara yang kelas 8 dan 9 beban jam dalam seminggu ialah 35 jam pelajaran.

Untungya, waktu KK-PPL di Kampus di tempatnya di sekolah yang masih belum punya aplikasi aktivitas biar tidak kres, saya berusaha menyusun aktivitas pelajaran yang sangat sederhana dengan aktivitas MS Excel. Awal mengajar sudah ditawarkan kepada Ur. Kurikulum, tapi sebab masih belum sempurna, rumus tidak bisa digunakan dengan terbaik.

Tapi, untuk tahun pelajaran 2017-2018 ini, aplikasi rumus penyusun aktivitas pelajaran biar tidak bentrok sudah bisa digunakan dengan penuh. Ternyata sangat memmenolong. Di pekan pertama, aktivitas sudah jadi dan siap edar. Meskipun harus revisi hingga 10 kali, tapi bisa diakomodasi dalam waktu 3 hari. Aman.

Tapi, kiprah sebagai kurikulum masih belum aman. Ada lagi. Yaitu format penilian. Seperti yang sudah kita ketahui, evaluasi dalam Kurikulum 2013 lebih kompleks, tetapi untuk penilian Kurikulum 2013 edisi Revisi 2016 jauh lebih sederhana jikalau dibandingkan dengan penerapan Kurikulum 2013 (K131) pada tahun 2014. Penilaiannya sangat rumit.

Penilaian untuk kurikulum 2013 edisi revisi 2016 lebih praktis dilaksanakan. Meskipun masih harus mengisi tiga format evaluasi yang meliputi evaluasi pengetahuan (KD yang dipertamai angkat 3) dan evaluasi keterampilan (KD yang dipertamai angka 4), dan evaluasi sikap. Penilaian Sikap lebih banyak dilakukan oleh pendidik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Pancasila dan Kewargguagaraan. Maka dari itu, pendidik mata pelajaran yang lain, masih harus menilai Sikap siswa tetapi tidak sekompleks sebelumnya yang harus dikompilasi dengan mata pelajaran yang lain. Nilai perilaku yang didiberikan oleh guru mapel selain PAI dan PPKn tadi, cukup mencatat perkembangan sikap, dalam bentuk deskripsi.

Untuk lebih jelasnya terkena format evaluasi Sikap bisa dibaca di Format Tabel Daftar Nilai Sikap Siswa dalam Kurikulum 2013 Revisi 2016.

Dalam postingan kali ini, akan kita bahas terkena format dan daftar nilai keterampilan siswa. Sebenarnya dalam buku panduan evaluasi yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan pada tahun 2016 sudah mempersembahkan citra dan petunjuk yang sangat rinci.

Akan tetapi, jikalau memakai format yang ada di buku panduan tersebut sama sekali tidak efektif untuk dilakukan di sekolah. Tidak efektif sebab satu anak membutuhkan satu lembar tabel format evaluasi perilaku selama satu semester. Bayangkan jikalau satu kelas meliputi 30 anak, berarti ada 30 lembar format evaluasi sikap. Kemudian jikalau seorang guru mengajar di 4 kelas, berarti ada 120 lembar format evaluasi perilaku yang harus dibawa. Belum lagi ditambah dengan daftar hadir siswa, format evaluasi penetahuan, evaluasi sikap. Bisa jadi, buku daftar nilai dan daftar hadir siswa mencapai 200 halaman. Sama sekali tidak efektif.

Maka saya mencoba untuk menyusun format tabel nilai yang lezat untuk ditulis dan megampangkan guru sebagai pendidik yang perlu mempersembahkan evaluasi keterampilan, sekaligus menghemat biaya cetak. Tentu ini sangat penting bagi keuangan sekolah.

Guru yang sudah mengikuti Bimtek penerapan K13 atau guru yang sudah membaca panduan evaluasi K13 tentu mengetahui bahwa nilai keterampilan siswa sanggup didiberikan melalui evaluasi dengan praktik, produk, proyek, dan portofolio. Nah, maka dari itu, format yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan ialah berbentuk menyerupai ini:

Sumber: Panduan Penilaian dari Kemendikbud


Bayangkan, satu tabel di atas spesialuntuk untuk satu siswa. Jika kita mengajar 120 siswa, ada 120 tabel menyerupai itu. Meskipun format di atas sangat efektif bagi guru yang mempersembahkan evaluasi keterampilan, tetapi tabel itu sama sekali tidak efisien.

Tanpa mengurangi maksud dan kegampangan tabel pengolahan nilai keterampilan, harus juga dipikirkan tabel yang efeisien. Maka dari itu, saya membuat bentuk tabel tersendiri untuk sekolah aku. Demi kebaikan bersama. Tujuan utama penyusunan tabel nilai keterampilan ini untuk megampangkan.

Berikut ini bentuk tabelnya:
Format Tabel MS Excel untuk Penilaian Keterampilan oleh Muntijo

Jika memakai tabel menyerupai di atas, maka satu kelas cukup satu lembar penilaian. Dalam format yang saya sediakan, spesialuntuk sebatas 30 baris. Hal ini untuk mengantisipasi perubahan jumlah siswa. Di sekolah kami, satu kelas diisi 26 siswa. Kelas ideal.

Nah, kembali ke format tabel pengolahan nilai keterampilan di atas saya anggap paling efisien, meskipun kurang efektif.

Jika dalam tabel pengolahan nilai keterampilan yang dicontohkan oleh Kemendikbud KD dibentuk vertikal (dari atas ke bawah), dalam tabel ini dibentuk horizontal, menyamping, plus kriterianya.

Ada satu belum sempurnanya yang terdapat pada format yang saya tawarkan, yaitu tidak ada deskripsi nilai sikap. Tetapi, benih penulisan deskripsi nilai perilaku sudah saya sediakan. Mari kita cek satu persatu cuilan kolom tabel evaluasi keterampilan dalam K13 ini.

Untuk kolom KD disediakan 10 KD. Ini spesialuntuk untuk jaga-jaga. Bisa diisi sesuai dengan jumlah KD masing-masing mata pelajaran yang bervariasi. Misalnya bahasa Indonesia, spesialuntuk hingga KD 3.8, maka KD 3.9 dan 3.10 diabaikan saja kolomnya.

Selanjutnya, dalam tabel nilai di atas, satu KD disediakan dua kolom. Hal ini dimaksudnya biar jikalau suatu saat satu KD memakai evaluasi keterampilan dua kali, baik memakai metode yang sama maupun memakai metode yang tidak sama, bisa mendapat tempat.

Misalnya, untuk KD 1, di bawah KD ada baris  'Teknik Penilaian'. Itu diisi dengan jenis metode yang digunakan untuk menilai. Misalnya, untuk KD 2, kita mempersembahkan praktik dua kali, maka ditulis dua kali. Untuk nilai di KD 1 dst, memakai nilai dengan rentang 1-100 (skala seratus).

Kemudian, kolom portofolio, cukup diisi dengan cara dicentang, tidak perlu disi angka, sebab tidak dinilai dari angka. Ada sedikit perbedaan dengan tabel yang didiberikan oleh Kementerian Pendidikan. Jika dalam panduan evaluasi portofolio dicentang seuai dengan KD yang ada portofolionya. Maka dari itu, dalam tabel excel yang sederhana ini diharapkan ketelatenan dari pendidik dalam mempersembahkan nilai praktik. Dalam format yang saya tawarkan, satu anak satu portofolio, seharusnya satu anak, satu KD satu portofolio.

Untuk ketuntasan KD, masing-masing kolom diisi dengan kondisi masig-masing KD. Misalnya anak dengan nomor mangkir satu, nilai di KD 1 dan KD 2 sama dengan KKM, maka yang ditulis di kolom Cukup untuk anak mangkir 1  adalah nomor KD,nya. Begitu seterusnya.

Adapun deskripsi keterampilan, sangat praktis untuk dibentuk jikalau tiruana kolom dalam tabel tersebut sudah diisi. Misalnya begini:

Anton:
KD 2: 75 (Cukup)
KD 3 : 89 (Sangat Baik)
KD 5 : 82 (Baik)

Maka menurut format nilai keterampilan, maka sanggup disikan ke dalam tabel ketuntasan KD, Cukup berarti di tulis nomor KD, 4.2. Begitu seterusnya.

Sesudah itu, tinggal membuat deskripsi nilai sikap: misal: Si A mempunyai ketarampilan yang sangat baik untuk materi 3, mempunyai keterampilan yang baik ihwal KD 5, mempunyai cukup kemampuan di bidang KD 5.

Maka dari itu, yang perlu ditulis di portofolio bukan spesialuntuk centang, tapi juga nomor KD yang ada portofolionya.

Adapun format evaluasi keterampilan dalam bentuk dokumen Ms Excel bisa diunduh di sini


close