2. 1 BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
- Fank Parson (Prayitno, 1999:93)
· Bimbingan ialah menolongan yang didiberikan kepada individu sanggup memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta menerima kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.
· Konseling ialah acara pengungkapan fakta atau data siswa serta mengarah terhadap siswa untuk sanggup mengatasi sendiri masalah-masalah yang dihadapi.
- Shertzer dan Stone
Konseling ialah upaya individu dalam proses interaksi yang bersifat eksklusif antara konselor dan konseli supaya konseli bisa memahami diri dan lingkungannya, bisa membuat keputusan dan menentukan tujuan menurut nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa senang dan efektif perilakunya.
- ASCA (American School Counselor Association)
Konseling ialah kekerabatan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sipat penerimaan dan pemdiberian peluang dari konselor kepada klien, dengan memakai pengetahuan dan keterampilan, untuk memmenolong klien mengatasi masalah-masalahnya.
- KTSP (Bintek pelaksanaan KTSP:2008)
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling ialah pelayanan menolongan kepada peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, supaya bisa berdikari dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kenaan karir, melalui jenis layanan dan acara pendukung, menurut norma-norma yang berlaku.
B. Tujuan Bimbingan dan konseling
Tujuan bimbingan dan konseling yaitu sama dengan tujuan Pendidikan Nasional (pasal 3 UU No 20 tahun 2003 : Sistem Pendidikan Nasional) yaitu : Berkembangnya potensi peserta didik supaya menjadi insan yang diberiman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, diberilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi masyarakat Negara yang demokratis serta bertanggung jawaban.
C. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi Bimbingan dan Konseling yaitu: fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan, serta fungsi advokasi. Kaprikornus pelayanan Bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan untuk memmenolong peserta didik yang mengalami kesusahan mencar ilmu yaitu dengan cara melaksanakan Diagnostik kesusahan belajar.
2.2 Diasnostik Kesusahan Belajar
A. Pengertian Diagnostik
- Abin Syamsudin 2007:307
Diagnosis ialah : upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit yang dialami seseorang melalui
Studi seksama terhadap fakta ihwal suatu hal dan upaya-upaya memprediksi kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahan.
- Thorndik dan Hagen
Diagnostik ialah :
a. Proses menemukan kelemahan penyakit yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi ysng seksama terkena gejala-gejalanya
b. Studi yang seksama terhadap fakta ihwal suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagai yang esensial
c. Kapasitas yang dicapai sehabis dilakukan suatu studi yang seksama atas gejala-gajala atau fakta-fakta ihwal suatu hal
B. Pengertian Kesusahan Belajar
- Blassic dan Jones (1990:8.3)
Kesusahan Belajar ialah : terdapatnya suatu gerak antara prestasi akademik yang dibutuhkan dengan prestasi akademik yang diperoleh.
- Siti Mardianti (1994:4-5)
Kesusahan Belajar ialah : suatu kondisi dalam proses mencar ilmu yang ditandai oleh adanya kendala tertentu untuk mencapai hasil belajar.
- Warkitri (1990:8.5)
Gejala kesusahan mencar ilmu adalah:
· Hasil mencar ilmu yang dicapai dibawah rata-rata
· Hasil mencar ilmu kini lebih rendah dari sebelumnya
· Hasil mencar ilmu yang dicapai tidak seimbang dengan perjuangan yang sudah dilakukan
· Lambat dalam melaksanakan tugas
· Memperhatikan sikap yang kurang wajar, masa terbelakang dalam proses mencar ilmu dan pembelajaran, nilai kurang tidak menyesal dsb
· Memperlihatkan prilaku menyimpang, suka membolos, dan pulang sebelum waktunya
· Adanya tanda-tanda emosi kurang wajar
C. Pengertian Diagnosis Kesusahan Belajar
- Ross dan Stanley
Diagnosis kesusahan mencar ilmu adalah: mekanisme dalam memecahkan dilema
- Diagnosis kesusahan mencar ilmu ialah suatu proses upaya uantuk memahami jenis dan karekteristik serta latar belakang kesusahan-kesusahan mencar ilmu dalam menghimpun dan memakai banyak sekali data/informasi selangkap dan seobjektip mungkin sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta mancari alternatif kemungkinan pemecahan.
D. Faktor-faktor penyebab kesusahan belajar
Faktor internal
- Faktor jiwa
· Minat terhadap pelajaran kurang
· Minat terhadap mencar ilmu kurang
· Rasa percaya diri kurang
· Disiplin pembelajaran rendah
· Interaksi kepribadian lemah
- Faktor kejasmanian
· Fisik lemah praktis terjangkit penyakit
· Penyakit yang tidak sanggup disembuhkan
· Adanya gangguan pada fungsi indra
· Kelemahan secara fisik
Faktor eksternal
- Faktor instrumental
* Kemampuan professional dan kepribadian pengajar tidak memadai
* Kurikulum terlalu berat
* Program mencar ilmu dan pembelajaran tidak tersusun terlalu baik
* Fasilitas mencar ilmu dan pembelajaran tidak sesuai dengan kebutuhan
- Faktor lingkungan
* Lingkungan sosial daerah tinggal siswa yang tidak kondusip
* Teman bergabung yang tidak baik
* lokasi sekolah yang tidak cocok untuk pendidikan
E. Tahapan-tahapan diagnosis sbb:
* Siapa siswa yang mengalami gangguan?
* Dimanakah kelemahan itu sanggup dialokasi?
* Mengapa kelemahan-kelemahan itu terjadi?
* Penyembuhan-penyembuhan apakah yang akan dimasukankan
* Bagaimana kelemahan itu sanggup dicegah?