Pola Pengembangan Struktur Dan Pola Teks Dongeng Fantasi | Orientasi, Komplikasi, Resolusi

Pola Pengembangan Struktur  dan misal Teks Cerita Fantasi | Orientasi, Komplikasi, Resolusi


Masing-masing teks dongeng fantasi mempunyai pertama dongeng yang tidak sama, ada yang dipertamai dengan mendeskripsikan keadaan atau latar, ada pula yang tiba-tiba dipertamai dengan percakapan antar-tokoh dalam cerita. Hal itu sangat memungkinkan terjadi dalam sebuah teks cerita, termasuk di dalamnya ialah teks dongeng fantasi.

Berikut ini jenis-jenis pola pengembangan teks dongeng fantasi dilihat dari kepingan atau struktur teksnya.

1) Pola Pengembangan Bagian Orientasi dalam Teks Cerita Fantasi
Ada tiga jenis pola pengembangan orientasi yang akan dibahas dalam artikel ini yaitu,  pola pengembangan a) deskripsi latar; b) pengenalan tokoh; dan c) pengenalan konflik.


Ini dari kepingan orientasi ialah pengenalan. Mengenalkan dongeng secara umum yang mencakup tokoh, konflik, dan latarnya baik latar waktu mupun tempat. Maka dari itu, pola pengembangannya juga tidak jauh dari bagian-bagiannya.

POLA PENGEMBANGAN DESKRIPSI LATAR

Yang dimaksud dengan pola pengembangan deskripsi latar adalah, sebuah dongeng fantasi dibuka dengan dongeng wacana latar peristiwa. Baik latar waktu maupun latar tempat. 

misal:

Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Ketika saya memamndanginya satu persatu, ternyata rumah itu mempunyai model yang sama. Hanya satu hal yang membedakan  ketiga rumah itu. Warna pintunya. Setiap pintu mengikuti gradasi warna ibarat yang kulihat di custom color laptopku.

misal paragraf pembuka kepingan resolusi di atas menggambarkan kondisi tempat terjadinya peristiwa. Pembukaan itu menggambarkan kondisi lingkungan, sehingga pembaca mengetahi dengan terperinci citra tempat terjadinya peristiwa. Jadi, pola pengembangannya yang di pertamai dongeng di atas termasuk pola pengembangan deskripsi latar tempat.

misal:
Awan petang sudah menggelayut di tiruana sisi langit. Ini bulan sembilan, tapi hujan sudah mengintai dan siap turun setiap waktu. Seperti siang ini, yang sudah tampak ibarat sore bahkan hendak petang. Dari ujung barat sampai ujung timur, awan tebal disertai angin kencang menambah suasana menakutkan.

misal di atas memakai pola pengembangan deskripsi latar waktu dan suasana. Paragraf orientasi di atas dibuka dengan penggambaran dengan suasana dan sebut waktu bahwa siang hari dan pada bulan sembilan alias bulan September.

POLA PENGEMBANGAN PENGENALAN TOKOH

Sebuah teks dongeng fantasi sanggup dibuka dengan pengenalan tokoh. Jika sebuah teks dongeng fantasi dipertamai dengan penggambaran ciri, nama, watak, dan sifat tokoh maka sanggup dipastikan memakai pola pengembangan pengenalan tokoh untuk kepingan resolusinya.

Berikut ini pola paragraf resolusi yang dikembangnakn dengan pola pengembangan pengenalan tokoh:

Alien itu berhidung mancung. melaluiataubersamaini hidungnya yang menjulang, ia mengendus sekeliling. Sepertinya ia gundah dan mencoba mengenali tempatnya yang baru. Matanya yang sebesar biji kemiri berkedip-kedip memamerkan matanya yang kehijauan. Aku tahu beliau bukan insan sepertiku. Tapi a hadir bukan untuk mengganggu.

Paragraf orientasi di atas menggambarkan dan mengenalkan tokoh dalam cerita, yaitu tokoh alien. Melalui paragraf tersebut, sanggup diketahui bahwa alien itu mempunyai mata hijau, kecil, dan berhidung mancung.

Perhatikan pula pola pengembangan pengenalan tokoh diberikut ini:

Cak Rat ialah anak yang rajin. Setiap pagi beliau selalu memmenolong ibunya sebelum berangkat. Dia selalu cekatan, bahkan sanggup melaksanakan pekerjaan dengan kecepatan di atas orang normal. Jika mencuci piring beliau sanggup lebih cepat sepuluh kali daripada kakaknya. Setumpuk piring sanggup selesai ia basuh spesialuntuk dalam satu kedipan mata. Tapi beliau tidak pernah diizinkan untuk menyapu, saat menyapu dengan kecepatan tinggi bukannya membersihkan, Cak Rat sanggup menerbangkan tiruana debu di dalam rumah.

misal paragraf teks dongeng fantasi di atas memakai pola pengenalan tokoh. Melalui paragraf di atas, pembaca mengetahui bahwa ada tokoh berjulukan Cak Rat yang mempunyai kekuatan super berupa kecepatan yang sangat tinggi. Cak Rat juga ialah orang yang rajin memmenolong orang tua.

POLA PENGEMBANGAN PENGENALAN KONFLIK

Sebuah teks dongeng fantasi sanggup dibuka dengan pemaparan konflik atau duduk kasus yang dialami para tokohnya. Berangkat dari konflik itu pula dongeng sanggup dikembangkan menjadi dongeng yang utuh.

misal Orientasi dengan Pola Pengembangan Pengenalan Konflik:

“Kau harus membawanya kembali!” Erza berteriak kalang kabut. Aku gugup. Bingung. Tak tahu apa yang harus kuperbuat, sedangkan insan dengan wajah setengah simpanse itu memandang sekeliling.

Dari dongeng di atas sanggup diketahui bahwa, yang ditampilkan terlebih lampau ialah masalah. Masalahnya ialah ada orang purba yang terbawa ke masa sekarang melalui lorong waktu. Jika tidak dikembalikan maka insan purba itu sanggup mati. Itu ialah duduk kasus yang besar.

misal lain teks dongeng fantasi yang resolusinya dimulai dari pola pengembangan pengenalan konflik:

“Toloooongg.....” Seorang ibu berteriak sangat kencang. Najib yang mendengar segera menuju ke arah teriakan. Ababal yang ada di samping mengikuti Najib dengan segera.
“Ada apa?” Ababal bertanya sambil melihat sekelilingnya.
“Tadi ular raksasa berkepala naga hadir. Dia menculik anak aku. Aku takut beliau memaknnya.” Ibu menceritakan sambil meneteskan mata.
“Tenang, Bu. melaluiataubersamaini kekuatan Bahasa, kami akan mengalahkan naga itu,” Najib Menenangkan.
“Iya, Bu. Kami punya kekuatan Sudah jatuh tertimpa tangga yang niscaya sanggup mengalahkan naga itu.” Ababal segera mengeluarkan pena dari sakunya. Mengubahnya menjadi senjata.

Cotoh Cerita fantasi di atas memakai pola pengembangan pengenalan konflik. Konflik yang ditampilkan ialah adanya anak yang sedang dibawa (diculik) oleh seujung naga. Kemudian hendak diselamatkan oleh Najib dan Ababal.

2) Pola Pengembangan Bagian Komplikasi dalam Teks Cerita Fantasi
Ada tiga pola pengembangan yang sanggup dgunakan dalam rangkakaian insiden atau komplikasi. Jadi, duduk kasus yang ditimbulkan sanggup melalui beberapa hal diberikut ini yaitu: dikembangkan dengan cara 1) menghadirkan tokohlain; 2) mengubah latar; dan 2) melintasi waktu.

MENGHADIRKAN TOKOH LAIN

Pola pengembangan duduk kasus dengan menghadirkan tokoh lain maksudnya, duduk kasus yang ada dikarenakan munculnya tokoh lain dalam sebuah cerita. Perhatikan pola diberikut ini:

Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besa hadir. Perutnya buncit dan bibirnya berwarna merah. Matanya merah. Alien berhidung besar itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya merah dari tangannya yang membuat alien kecil kegerahan.

Bagian dongeng di atas ialah komplikasi. Jika dirunut dengan kepingan orientasi yang ada di depan tadi, sebelum adanya alien berhidung besar, alien berhidung mancung hidup hening dengan manusia. Tapi setalah adanya tokoh lain, yaitu alien berhidung besar maka muncullah permasalahan. Permasalahan itu yang sanggup dipakai untuk berbagi cerita.

misal lain komplikasi yangdengan menghadirkan (memunculkan) tokoh lain sanggup dilihat dalam teks diberikut:

Jadmiko sedang duduk bersantai di depan rumahnya. Tiba-tiba bumi bergoncang, di tengah halaman sepak bola di depan rumahnya muncul lubang besar. Dari dalamnya keluar rayap raksasa dengan ekspresi menganga. Rayap itu ditunggangi oleh seorang putri yang bagus jelita tapi mempunyai taring.

“Kalian tiruana harus pergi dari sini!” Suara putri bertaring itu nyaring menggelegar. “Ini ialah tempat kekuasaanku.”

Dari pola di atas sanggup diketahui bahwa duduk kasus muncul diberienteng dengan munculnya tokoh putri bertaring.


DIKEMBANGKAN DENGAN MENGUBAH LATAR

Latar dongeng (baik tempat, suasan, maupun waktu) yang pertamanya hening dan kondusif sanggup dipakai untuk menjadikan masalah, yaitu saat bermetamorfosis kondisi yang tidak nyaman. Hal ini sanggup dilihat dalam pola diberikut ini:

Laut yang tadinya tenang dan berwarna biru muda kehijauan bergelombang berbuih. Gerakan air itu mengambarkan sedang ada yang terjadi di dunia samudera. Aku harus memerikansa apa yang terjadi. Aku tak ingin melihat masyarakat bumi terluka sebab pertempuran samudera.

misal dongeng di atas dikembangkan dengan pola mengubah latar. Tempat yang pertamanya kondusif menjadi sangat berbahaya.

misal selanjutnya dongeng yang memakai pola pengubahan latar untuk memunculkan konflik atau komplikasi.

Pantai Payangan yang pertamanya menjadi tempat yang nyaman tiba-tiba bergoncang hebat. Bukit sambojo yang menjadi salah satu tempat menikmati keindahan bahari selatan Jember ini bergerak. Bebatuan berguguran. Dari arah selatan angin puting-beliung terbentuk dengan tiba-tiba. Ini ialah tanda ular raksasa pantai selatan akan segera bangkit.

Cerita di atas dikembangkan dengan cara pengubahan latar, yang pertamanya pemandangan indah menjadi angker sebab adanya ancaman dari ular raksasa.

DIKEMBANGKAN DENGAN MELOMPATI ZAMAN

Pola pengembangan kepingan komplikasi sebuah teks dongeng fantasi yang terakhir ialah pola pengembangan lompatan waktu. Masalah sanggup muncul sebab tokoh dalam dongeng tiba-tiba melintasi waktu kembali ke masa kemudian atau bahkan menuju ke masa depan.

misal pola pengembangan komplikasi dengan melompati zaman terdapat pada teks dongeng fantasi  Belajar dengan Gajah Mada.

Berikut ini penggelan dongeng yang juga memakai pola pengembangan lintas waktu untuk memunculkan komplikasinya:

Di tengah saya asyik mengamati candi, tiba-tiba bumi bergoncang dan bluuum! Saya terdorong ke sebuah tempat kemilau yang serba keemasan. Baunya harum dan indah. Sebuah kerajaan megah ada di hadapanku.

misal yang lain ialah dongeng dari Anak Rembulan. Tokoh nono yang sanggup kembali ke zaman penjajahan Belanda. Juga dongeng Ruang Dimensi Alpha yang membawa tokoh Doni kembali ke zaman purba.

Berikut ini conth lain teks dongeng fantasi yang memakai pola pengembangan lintas waktu.

Cak Rat terbangun sebab pagi sekali. Sebelumnya beliau pulas agak sore selepas mengikuti lomba pengetahuan sejarah yang diadakan di sekolahnya. Tapi pagi ini beliau merasa guah. Cak Rat mendengar bunyi tembakan. Begitu melihat ke luar jendela ternyata banyak tentara Jepang di jalan. Menuju ke kamarnya. Cak Rat sementara masih bingung, gres tadi dia  berguru sejarah sekolahnya, sekarang beliau menjadi kepingan dari sejarah bangsa Indonesia.

Teks dongeng di atas memakai pola pengembangan komplikasi sebab tokoh Cak Rat melintasi waktu yang tidak terduga. Awalnya beliau sekolah (berarti suah merdeka) kemudian kembali ke zaman penjajahan Jepang (ditandai adanya tentara Jepang).


3) Pola Pengembangan Bagian Resolusi dalam Teks Cerita Fantasi

Baca selengkapnya terkena klarifikasi wacana pola Pengembangan Resolusi dalam Sebuah Cerita. Klik di Sini
close