Seperti biasanya setiap hari Selasa ada kartun Clekit di halaman opini Jawa Pos. Kali ini, Kartun Clekit mengulas wacana Panci. Dalam kartun Clekit edisi 28 Februari 2017 ini, Clekit sedang menggunakan payung dan di kanan kirinya ada panci yang sedang dipakai untuk menampung tetesan air. Bocor.
Dalam kartun tersebut, Clekit berkata, "Mari Gunakan Panci dengan Bijak."
Kartun tersebut merujuk pada penerapan panci sebagai bom. Kasus bom terbaru, di Bandung pelaku teror kembali meledakkan bom berbentuk panci. Beruntung bom yang diledakkan berdaya ledak rendah. Tidak ada korban dari ledakan bom.
Satu-satunya korban jiwa ialah pelaku peledakan bom. Itupun tewas setelah ditembak oleh petugas kepolisian sebab berusaha melawan dikala hendak di tangkap di kantor kepala desa. Didiberitakan Jawa Pos, Pelaku tidak dapat kabur setelah ledakan sebab dikejar oleh Siswa SMAN 6 Bandung, kemudian terdesak dan berusaha bersembunyi di kantor kepala desa tersebut.
Bukannya menyerahkan diri, dikala sudah dikepung polisi teroris yang pernah dipenjara ini justru memperabukan pecahan ruangan tempatnya bersembunyi. Karena tidak menggubris perundingan petugas dan membawa senjata tajam, risikonya pelaku dilumpuhkan dengan tembakan.
(disarikan dari Jawa Pos, 27 Februari 2017)
Kembali ke kartun Clekit, tidak spesialuntuk ini saja Wahyu Kokkang mengKoreksi bom panci secara jenaka. Sebelumnya dikala Densus 88 Mabes Polisi Republik Indonesia berhasil mengamankan bom rakitan dalam sebuah panci bertekanan tinggi, Clekit yang waktu itu menggunakan seragam koki lengkap dengan topinya mengatakan, "ini penistaan panci".
Saat itu lagi hangat juga kasus penistaan agama. Jadi, dikala ada teroris yang menggunakan panci sebagai bom, maka termasuk penistaan. Untuk Clekit tidak melaporkan teroris pembuat bom panci tersebut atas tuduhan pencemaran nama baik panci.
Kartun Clekit edisi kali ini justru lebih jenaka. Karena panci dipakai sebagai alat penampung tetesan air hujan yang bocor. melaluiataubersamaini memegang payung, Clekit masih tampak sumringah meskipun rumahnya bocor di sana-sini.
Sudah diketahui bahwa, panci ialah alat memasak. Biasanya digunaakan untuk memasak air atau memasak yang menggunakan air sebagai bahannya. Bisa dipakai untuk mengukus juga memasak sayur dengan kuah.
melaluiataubersamaini menyampaikan 'mari gunakan panci dengan bijak' tetapi justru dipakai untuk menampung air hujan. Jelas itu lebih bijak jikalau dibandingkan dengan penerapan panci sebagai bom. Clekit berusaha mengKoreksi dua hal sekaligus, mungkin tiga hal sekaligus dalam kartunnya tersebut.
Pertama, penerapan panci sebagiai bom. Yang tidak untuk pertama kalinya tetapi justru berulang. melaluiataubersamaini contoh rakitan bom yang sama dan diduga oleh kelompok yang sama. Berarti kartun ini juga mengKoreksi pegawanegeri keamanan yang 'kecolongan' meskipun kecil. Hal kecil ini berdampat besar sebab waktu yang berdekatan dengan kunjungan Raja Salman.
Kedua, Clekit mengKoreksi dan mengingatkan kepada kita tiruana bahwa Indonesia sedang trend hujan. Semua harus hati-hati dan wasapada. Di beberapa daerah terjadi banjir. Juga memakan korban jiwa.
Ketiga, Clekit juga menggambarkan bahwa ada masyarakat yang menghuni rumah tidak layak. Dalam kartun edisi 28 Februari 2017 tersebut digambarkan kondisi rumah sedang bocor. Berarti rumah yang tidak layak huni. Sementara kata yang diucapkan ialah 'gunakan panci dengan bijak' mengindikasikan seperti kebanyakan rumah di Indonesia bocor dikala hujan. melaluiataubersamaini kata lain, orang Indonesia masih banyak yang miskin.
Sisi Lain Bom Panci
Mungkin, pelaku Bom Bandung sedang promo dengan cara tidak sama. Didiberitakan bahwa beliau bekerja sebagai penjual bubur. Seorang penjual bubur tentu mempunyai relasi yang erat dengan panci. Mungkin sebab jualannya tidak laku keras risikonya beliau berusaha caper alias cari perhatian untuk mempromosikan jualannya.
Siapa tahu dengan caper, jualannya lebih dikenal orang dan menjadi lebih laris. Cuma caranya saja yang kurang tepat. Coba mengiklan saja lewat google adword atau jasa iklan dari Alpha Advert Agency. Pasti beliau tidak perlu kehilangan nyawa, cukup beberapa rupiah saja.
Bagaimana nasib panci di rumah Anda?
Dalam kartun tersebut, Clekit berkata, "Mari Gunakan Panci dengan Bijak."
Kartun Clekit Edisi Panci dengan Bijak - Sumber: Jawa Pos, 28 Februari 2017 |
Kartun tersebut merujuk pada penerapan panci sebagai bom. Kasus bom terbaru, di Bandung pelaku teror kembali meledakkan bom berbentuk panci. Beruntung bom yang diledakkan berdaya ledak rendah. Tidak ada korban dari ledakan bom.
Satu-satunya korban jiwa ialah pelaku peledakan bom. Itupun tewas setelah ditembak oleh petugas kepolisian sebab berusaha melawan dikala hendak di tangkap di kantor kepala desa. Didiberitakan Jawa Pos, Pelaku tidak dapat kabur setelah ledakan sebab dikejar oleh Siswa SMAN 6 Bandung, kemudian terdesak dan berusaha bersembunyi di kantor kepala desa tersebut.
Bukannya menyerahkan diri, dikala sudah dikepung polisi teroris yang pernah dipenjara ini justru memperabukan pecahan ruangan tempatnya bersembunyi. Karena tidak menggubris perundingan petugas dan membawa senjata tajam, risikonya pelaku dilumpuhkan dengan tembakan.
(disarikan dari Jawa Pos, 27 Februari 2017)
Kembali ke kartun Clekit, tidak spesialuntuk ini saja Wahyu Kokkang mengKoreksi bom panci secara jenaka. Sebelumnya dikala Densus 88 Mabes Polisi Republik Indonesia berhasil mengamankan bom rakitan dalam sebuah panci bertekanan tinggi, Clekit yang waktu itu menggunakan seragam koki lengkap dengan topinya mengatakan, "ini penistaan panci".
Saat itu lagi hangat juga kasus penistaan agama. Jadi, dikala ada teroris yang menggunakan panci sebagai bom, maka termasuk penistaan. Untuk Clekit tidak melaporkan teroris pembuat bom panci tersebut atas tuduhan pencemaran nama baik panci.
Kartun Clekit edisi kali ini justru lebih jenaka. Karena panci dipakai sebagai alat penampung tetesan air hujan yang bocor. melaluiataubersamaini memegang payung, Clekit masih tampak sumringah meskipun rumahnya bocor di sana-sini.
Sudah diketahui bahwa, panci ialah alat memasak. Biasanya digunaakan untuk memasak air atau memasak yang menggunakan air sebagai bahannya. Bisa dipakai untuk mengukus juga memasak sayur dengan kuah.
melaluiataubersamaini menyampaikan 'mari gunakan panci dengan bijak' tetapi justru dipakai untuk menampung air hujan. Jelas itu lebih bijak jikalau dibandingkan dengan penerapan panci sebagai bom. Clekit berusaha mengKoreksi dua hal sekaligus, mungkin tiga hal sekaligus dalam kartunnya tersebut.
Pertama, penerapan panci sebagiai bom. Yang tidak untuk pertama kalinya tetapi justru berulang. melaluiataubersamaini contoh rakitan bom yang sama dan diduga oleh kelompok yang sama. Berarti kartun ini juga mengKoreksi pegawanegeri keamanan yang 'kecolongan' meskipun kecil. Hal kecil ini berdampat besar sebab waktu yang berdekatan dengan kunjungan Raja Salman.
Kedua, Clekit mengKoreksi dan mengingatkan kepada kita tiruana bahwa Indonesia sedang trend hujan. Semua harus hati-hati dan wasapada. Di beberapa daerah terjadi banjir. Juga memakan korban jiwa.
Ketiga, Clekit juga menggambarkan bahwa ada masyarakat yang menghuni rumah tidak layak. Dalam kartun edisi 28 Februari 2017 tersebut digambarkan kondisi rumah sedang bocor. Berarti rumah yang tidak layak huni. Sementara kata yang diucapkan ialah 'gunakan panci dengan bijak' mengindikasikan seperti kebanyakan rumah di Indonesia bocor dikala hujan. melaluiataubersamaini kata lain, orang Indonesia masih banyak yang miskin.
Sisi Lain Bom Panci
Mungkin, pelaku Bom Bandung sedang promo dengan cara tidak sama. Didiberitakan bahwa beliau bekerja sebagai penjual bubur. Seorang penjual bubur tentu mempunyai relasi yang erat dengan panci. Mungkin sebab jualannya tidak laku keras risikonya beliau berusaha caper alias cari perhatian untuk mempromosikan jualannya.
Siapa tahu dengan caper, jualannya lebih dikenal orang dan menjadi lebih laris. Cuma caranya saja yang kurang tepat. Coba mengiklan saja lewat google adword atau jasa iklan dari Alpha Advert Agency. Pasti beliau tidak perlu kehilangan nyawa, cukup beberapa rupiah saja.
Bagaimana nasib panci di rumah Anda?