Nista Dan Penistaan Klarifikasi Arti Dan Penggunaannya

“Penistaan Agama oleh Ahok” itulah isu penting yang sedang hangat dibicarakan. Isu yang memunculkan pro dan kontra. Bahkan spekulasi dan diberita, dan isu juga melebar kemana-mana. Tidak sedikit pula pihak yang mengkhawatirkan penggorengan isu penistaan agama oleh Ahok tersebut menjadi isu ideologi dan kebangsaan.

Lalu apa sih yang dimaksud dengan penistaan agama? Kok sampai-sampai ribuan orang mau turun ke jalan untuk melaksanakan demonstrasi. Tidak spesialuntuk dari Jakarta, bahkan dikabarkan masyarakat di luar Jakarta juga turun ke jalan alasannya yakni meresa membela agama Islam yang sudah dinistakan oleh Ahok.

Maka, dalam goresan pena ini akan dibahas arti dan makna serta klarifikasi terkena kata penistaan. Adapun berkaitan klarifikasi terkena penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Ahok bukan kapasitas penulis blog ini untuk menjabarkan.

Penistaan berasal dari kata dasar nista. Penistaan disusun dari kata dasar ‘nista’ dan imbuhan peN- -an. PeN- disebut peNasal- atau sebagian hebat bahasa menyebutnya imbuhan peng-.

Kata ‘nista’ dalam bahasa Indonesia tiga klarifikasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penjelasan yang pertama: hina; rendah. misal: perbuatan itu sangat nista berarti: berbuatan itu sangat hina. Penjelasan yang kedua: tidak lezat didengar. misal: kata-kata nista berarti: kata-kata yang tidak lezat didengar. Penjelasan yang ketiga: aib; cela; noda; (dalam ragam cakap).  misal: nista yang tak terhapus lagi berarti: malu atau keburukan yang tidak sanggup dihapus lagi.

Jika kata dasar ‘nista’ ialah adverbia, kata bentukan ‘penistaan’ ialah nomina. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat Pusat Bahasa penistaan yakni proses, cara, perbuatan menistakan. misal: mereka didakwa pasal penistaan terhadap agama (Lihat KBBI, 2008:965).

Dari klarifikasi di atas sanggup diketahui bahwa kata nista bersinonim dengan kata aib, cela, noda, dan hina. Ketika saya mencari sinonim kata nista dalam Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia Pusat Bahasa saya dirujuk sinonim kata hina. Berikut ini sinonim kata ‘hina’ yang juga sinonim kata ‘nista’.
Aib, klarifikasi artinya klik di sini.
Asfal, klarifikasi artinya klik di sini.
Buruk,
Cacat, 
Candal, klarifikasi artinya klik di sini.
Cela,
Celaka,
Cemar,
Ceroboh,
Daif, klarifikasi artinya klik di sini.
Dina, klarifikasi artinya klik di sini.
Jelata, klarifikasi artinya klik di sini.
Keji, klarifikasi artinya klik di sini.
Kotor, klarifikasi artinya klik di sini.
Lahat, klarifikasi artinya klik di sini.
Laif, klarifikasi artinya klik di sini.
Laknat, klarifikasi artinya klik di sini.
Lata, klarifikasi artinya klik di sini.
Leceh, klarifikasi artinya klik di sini.
Lemah,
Leta, klarifikasi artinya klik di sini.
Lucah, klarifikasi artinya klik di sini.
Mala, klarifikasi artinya klik di sini.
Marhaen, klarifikasi artinya klik di sini.
Murba, klarifikasi artinya klik di sini.
Nista,
Rendah,
Roda, klarifikasi artinya klik di sini.
Rucah, klarifikasi artinya klik di sini.
Safil, klarifikasi artinya klik di sini.
Terkutuk,

Semua kata di atas mempunyai makna negatif. Hanya saja penerapannya yang tidak sama-beda dalam konteks kalimat. Misalnya penerapan kata ‘leceh’. Misalnya, identik dengan kehormatan wanita. Pasti penerapan kata ‘leceh’ dan kata turunannya, tidak jauhdari wanita. misal: Pelecehan terhadap Wanita. Jangan melecehkan perempuan. Jangan melecehkan orang lain.

Sementara itu kata nista, selalu identik dengan agama dan kepercayaan. misal: Pasal Penistaan Agama. Orang banyak yang berdemo alasannya yakni Ahok dianggap melaksanakan penistaan agama.  Tidak dipakai istilah ‘pencemaran’ agama.

Begitu pula dengan cemar. Kata tersebut lebih sering dipakai dalam rangkaian yang berkaitan dengan nama baik dan lingkungan. Misalnya: Dia dituduh melaksanakan pencemaran nama baik. Tidak dipakai kata ‘nista’. Misalnya: Dia dituduh melaksanakan penistaan nama baik.

Itu sebatas klarifikasi kata nista dan penistaan yang sering dipakai dalam frasa ‘penistaan agama’. Isu yang kini sedang hangat diperbincangkan. Karena dituduhkan kepada Ahok.

Sekadar suplemen sedikit, dalam Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia Pusat Bahasa kata nista yang menjadi kata dasar penistaan mempunyai antonim: Mulia. Kalau tidak percaya silahkan cek di TABI Pusat Bahasa halaman 226. Maka dari itu, daripada saling menistakan, lebih baik  mari saling memuliakan.


Salam Pustamun!
close