3 Langkah Pembelajaran Menulis Kembali Isu Yang Efektif

Kendala yang dihadapi oleh guru terutama di tingkat Sekolah Menengah Pertama pada umumnya sama, yaitu keengganan siswa untuk berusaha memulai. Apalagi dalam hal menulis diberita. Berikut ini ialah langkah-langkah pembelajaran menulis kembali diberita yang bisa diterapkan untuk memmenolong siswa semoga praktis melakukannya.

Sebelum memulai pembelajaran menulis kembali diberita, pastikan seluruh siswa sudah mendapat bahan Menemukan Pokok-Pokok Berita. Jadi, siswa terlebih doloe sudah bisa menemukan pokok-pokok diberita.

Baca Juga: Langkah Pembelajaran Menemukan Pokok-Pokok Berita

Adapun langkah-langkah menulis kembali diberita ialah sebagai diberikut:

1.      Menemukan enam Pokok-Pokok Berita.
2.      Mengubah enam Pokok-Pokok Berita menjadi enam Kalimat
3.      Menyusun kalimat menjadi paragraf diberita.

Penerpan Langkah-Langkah Pembelajaran Menemukan Pokok-Pokok Berita
Pokok-pokok diberita ada enam yaitu 5W+1H atau ADIK SIMBA
Apa
Di mana
Kapan
Siapa
Mengapa
Bagaimana

Siswa terlebih doloe dipandu untuk menemukan pokok-pokok dari sebuah diberita. Misalnya ada pola teks diberita:


Satu Keluarga Tewas Terlindas Truk.

Sebuah truk melindas satu keluarga sebab tidak berpengaruh melalui tanjakan. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 30 Juli 2016 di Grajagan, Banyuwangi. Korban dalam kecelakaan ialah empat orang yang terdiri dari satu keluarga. Faturohman (Ayah), Surti (Ibu), dan kedua anaknya, Rahma dan Izza.

Kejadian tersebut bermula ketiga Faturohman sedang membonceng istri beserta kedua anaknya hendak pulang ke rumah. Tepat di tanjakan Grajagan, ia berada di belakang sebuah truk yang mengangkut semen. Truk semen kehilangan daya dorong di tanjakan tersebut kesudahannya truk meluncur mundur. Motor Faturohman yang ada di belakang truk tak sanggup menghindar.

Faturohman dan anak pertamanya, Rahma tewas seketika dengan kondisi luka yang sangat parah di cuilan kepala dan perut. Sementara itu, ajaibnya, Surti dan anak keduanya yang sedang digendong selamat. Surti mengalami luka di cuilan kaki kiri, sementara anaknya tidak mengalami luka sedikitpun.


Dari pola diberita di atas, maka akan ditemukan pokok-pokok diberita 5W+1H sebagai diberikut:
Apa     : Kecelakaan antara truk dan motor.
Di mana           : Di Tanjakan Grajagan Banyuwangi.
Kapan  : Sabtu, 30 Juli 2016.

Siapa   : Satu Keluarga, Faturohman (ayah); Surti (ibu); Rahma dan Izza (anak).
Mengapa: Kecelakaan terjadi sebab terlindas truk yang tidak bisa melewati tanjakan dan berjalan mundur.
Bagaimana      :
1)      motor di belakang truk di tanjakan.
2)      Truk tidak bisa menanjak, berjalan mundur.
3)      Faturohman dan Rahma tewas di tempat.
4)      Surti dan Izza selamat.

Untuk mempergampang siswa dalam menulis kembali diberita, masing-masing pokok diberita yang sudah ditemukan dan ditulis oleh siswa diubah menjadi satu kalimat yang efektif. Satu kalimat yang efektif ialah kalimat yang minimal terdiri dari subjek dan predikat. Maka, kalau diubah dalam kalimat efektif menjadi ibarat ini:

Apa: Telah terjadi kecelakaan yang melibatkan motor dan truk.

Di mana: Kecelakaan tersebut terjadi di Tanjakan Grajagan Kabupaten Banyuwangi.

Kapan: Kecelakaan motor dan truk itu terjadi pada hari Sabtu, tanggal 30 Juli 2016.

Siapa: Korban dalam kecelakaan itu ialah sebuah keluarga yang terdiri dari Faturohman (ayah), Surti (ibu), dan kedua anaknya yang berjulukan Rahma dan Izza.

Mengapa: Kecelakaan itu terjadi sebab truk tidak bisa berjalan melewati tanjakan dan kesudahannya berjalan mundur.

Bagaimana: (karena ada empat, maka dibentuk empat kalimat).
1)      Saat kejadian, motor berada di belakang truk ketika di sebuah tanjakan.
2)      Truk tidak bisa melewati tanjakan sampai kesudahannya berjalan mundur.
3)      Faturohman dan Rahma tewas di daerah bencana perkara.
4)      Surti dan Izza dalam kondisi selamat dan sedang dirawat di rumah sakit.

Sesudah masing-masing pokok diberita diubah menjadi kalimat yang efektif, langkah selanjutnya ialah merangkai kalimat-kalimat tersebut menjadi paragraf yang padu. Maka bisa dicontohkan menjadi ibarat ini:


Hasil Menulis Kembali Berita

Telah terjadi kecelakaan yang melibatkan motor dan truk. Kecelakaan tersebut terjadi di Tanjakan Grajagan Kabupaten Banyuwangi. Kecelakaan itu terjadi pada hari sabtu, 30 Juli 2016. Korban dalam kecelakaan itu ialah sebuah keluarga yang terdiri dari Faturohman (ayah), Surti (ibu), dan kedua anaknya yang berjulukan Rahma dan Izza.

Kecelakaan itu terjadi sebab truk tidak bisa berjalan melewati tanjakan dan kesudahannya berjalan mundur melindas korban. Saat kejadian, motor berada di belakang truk ketika di sebuah tanjakan. Karena truk tidak bisa melewati tanjakan sampai kesudahannya berjalan mundur. Faturohman dan Rahma tewas di daerah bencana perkara. Sementara Surti dan Izza dalam kondisi selamat dan sedang dirawat di rumah sakit.

  
Berita hasil menulis kembali di atas meliputi pokok-pokok diberita yang sama namun disajikan dengan pilihan kata dan kalimat yang tidak sama. Tentu tidak segampang dalam artikel ini dalam mengajarkan menuliskan kembali diberita kepada siswa. Setidaknya dengan langkah-langkah yang tepat, bahan bahasa Indonesia menulis kembali diberita menurut pokok-pokok diberita menjadi lebih gampang.


melaluiataubersamaini bimbingan dari guru, kalau dalam satu kelas ada 30 anak, maka akan ada 30 versi penulisan diberita dengan pokok-pokok diberita yang sama. 
close