2.1 Karakteristik Anak Usia Dini
Anak usia dini ialah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan mendasar bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam banyak sekali aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang didiberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak (Sujiono, 2009:6).
Pada dikala memasuki usia 3 tahun, biasanya seorang anak akan semakin sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan mulai mendekatkan diri pada kawan-kawan sebayanya. Pada tahapan usia anak mulai menyadari ihwal apa yang dirasakan dan apa yang sudah bisa dilakukan dan yang belum bisa dilakukan. Selain itu, pola kegiatan bermainnya pun sudah berubah lantaran anak mulai memasuki tahapan bermain paralel di mana seorang anak bermain dengan anak lain tanpa interaksi dan tidak mau mempersembahkan mainannya ketika ada yang ingin meminjam atau sebaliknya menolak mengembalikan mainan yang dipinjamnya. Hal ini berdampak pada kegiatan bermain mereka yang seringkali diwarnai dengan konflik atau pertikaian tetapi biasanya spesialuntuk bersifat sementara saja (Sujiono dan Sujiono, 2010:23).
2.2 Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2005, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) termasuk ke dalam jenis pendidikan non formal. Pendidikan non formal selain PAUD yaitu Tempat Penitipan Anak (TPA), Play Group dan PAUD sejenis. PAUD sejenis artinya PAUD yang diselenggarakan bersama dengan acara Posyandu.
Pendidikan anak usia dini ialah salah satu upaya pelatihan yang ditujukan kepada anak semenjak lahir hingga dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemdiberian rangsangan pendidikan untuk memmenolong pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani supaya anak mempunyai kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan anak usia dini ialah titik sentral pembangunan sumber daya manusia. Pendidikan anak usia dini memegang peranan penting dan memilih bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya, alasannya ialah ialah pondasi dasar bagi kepribadian anak. Anak yang mendapatkan pelatihan semenjak dini akan sanggup meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik maupun mental yang akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja, produktivitas, pada kesudahannya anak akan bisa lebih sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya (www.paud.kemdiknas.go.id).
2.3 Kemampuan Motorik
2.3.1 Pengertian Motorik
Motorik ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh atau pergerakan. Kecerdasan motorik anak dipengaruhi oleh aspek perkembangan fisik motorik, emosi, kognitif, maupun psikososial. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistik atau menyeluruh dengan didiberikan stimulasi eksklusif dalam kegiatan yang holitik. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik ialah perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan otak.
Pada anak usia 5 tahun syaraf-syaraf yang berfungsi mengontrol gerakan motorik sudah mencapai kematangannya dan menstimulasi banyak sekali kegiatan motorik yang dilakukan anak secara luas. Otot besar yang mengontrol gerakan motorik bergairah berkembang lebih cepat apabila dibandingkan dengan otot halus yang mengontrol kegiatan motorik halus. Pada waktu bersamaan persepsi visual motorik anak ikut berkembang dengan pesat, menyerupai mengisi gelas dengan air, menggambar, mewarnai dengan tidak keluar garis. Di usia 5 tahun anak sudah mempunyai kemampuan motorik yang bersifat kompleks yaitu kemampuan untuk mengkombinasikan gerakan motorik dengan seimbang menyerupai berlari sambil melompat dan mengendarai sepeda.
Ketika anak bisa melaksanakan suatu gerakan motorik, maka akan termotivasi untuk bergerak kepada motorik yang lebih luas lagi. Aktivitas fisiologis meningkat dengan tajam. Anak seperti tidak mau berhenti melaksanakan acara fisik, baik yang melibatkan motorik bergairah maupun motorik halus. Pada dikala mencapai kematangan untuk terlibat secara aktif dalam acara fisik yang ditandai dengan kesiapan dan motivasi yang tinggi dan seiring dengan hal tersebut, perlu didiberikan banyak sekali peluang dan pengalaman yang sanggup meningkatkan keterampilan motorik anak secara optimal (Saputra, 2005:36).
Kemampuan gerak dasar ialah kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Perkembangan penguasaan gerak terjadi sejalan dengan pertumbuhan fisik, pada masa pertama dan pembentukan pola gerak dasar. Gerak dasar tersebut mencakup berjalan, berlari, melompat dan meloncat. Kesalahan pada gerak dasar yang tidak dikoreksi akan merugikan anak tersebut dan akan bersifat menetap dan sukar untuk dirubah, kerugian tersebut meliputi:
(1) tidak efisiensinya gerakan,
(2) buruknya mekanika pada dikala penampilan,
(3) kemungkinan terjadinya cidera lebih besar,
(4) pengeluaran energi lebih besar/pemborosan energi dan
(5) prestasi yang diraih tidak terbaik tanggapan dari menurunnya kualitas gerak.
Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori yaitu Lokomotor, Non lokomotor, dan manipulatif. Kemampuan lokomotor dipakai untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas menyerupai : lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya ialah berjalan, berlari, skipping, melompat, meluncur, dan lari menyerupai kuda berlari (gallop). Kemampuan non lokomotor dilakukan di tempat, tanpa ada ruang gerak yang memadai. Kemampuan non lokomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarikdanunik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, mengocok, melingkar, melambungkan dan lain-lain.
Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam obyek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi penggalan lain dari tubuh kita juga sanggup digunakan. Manipulasi obyek jauh lebih unggul daripada koordinasi mata-kaki dan tangan-mata yang mana cukup penting untuk item: berjalan (gerakan langkah) dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari: gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang), gerakan mendapatkan (menangkap) obyek ialah kemampuan penting yang sanggup diajarkan dengan memakai bola yang terbuat alas karet (bola medicin) atau macam-macam bola yang lain dan gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola (Sugiyanto, 1995:25).
melaluiataubersamaini bertambahnya umur seseorang akan berkembang melalui suatu rangkaian tingkatan yang sedikit demi sedikit dan sifat-sifat fisik akan berubah serta keterampilan gres akan dipengaruhi dan disempurnakan. Sahman (2002:48-54) menyatakan setiap insan mempunyai perkembangan yang khas, terdapat rangkaian dengan ciri tertentu yang muncul pada interval tertentu serta terdapat urutan pola yang sama walaupun laju perkembangan sanggup tidak sama sehingga pola-pola perkembangan tersebut sanggup diramalkan.
Pengalaman masa kanak-kanak akan sangat bermanfaa pada masa dewasa, diantaranya kemampuan dalam memecahkan suatu persoalan baik dalam bentuk keseharian maupun dalam bentuk kemampuan berolahraga. melaluiataubersamaini demikian semakin banyak pengalaman masa kecil akan semakin besar dalam menemukan kemampuan penguasaan pola gerak dasar dan akan membentuk menjadi olahragawan pada cabang tertentu. Pola-pola gerak dasar berkat pengalaman gerakan pada masa kanak-kanak akan memilih kualitas gerakan lantaran pada masa kanak-kanak selalu didorong bergerak dengan pola gerak dasar yang benar.
Prinsip utama perkembangan fisiologis anak usia dini ialah koordinasi gerakan motorik, baik motorik bergairah maupun halus. Pada pertama perkembangannya, gerakan motorik anak tidak terkoordinasi dengan baik. Seiring dengan kematangan dan pengalaman anak, kemampuan motorik tersebut berkembang dari tidak terkoordinasi dengan baik. melaluiataubersamaini kata lain prinsip utama perkembangan motorik ialah kematangan, urutan, motivasi, pengalaman dan tes atau praktek. Perkembangan motorik mencakup motorik bergairah dan halus.
Motorik bergairah ialah gerakan tubuh yang memakai otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga, berjalan, melompat, berlutut, dan sebagainya. Sedangkan motorik halus ialah gerakan yang memakai otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh peluang untuk berguru dan latihan. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menulis, memakai jari-jari tangan untuk menyusun puzzle, memegang gunting atau memegang pensil, melenturkan badan, menari, dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting supaya anak bisa berkembang dengan optimal (Soetjiningsih,1995:58).
2.3.2 Prinsip Perkembangan Motorik Kasar
Hurlock (1978:60) menyatakan dari beberapa studi perkembangan motorik yang diamatinya, ada lima prinsip perkembangan motorik kasar.
Adapun lima prinsip perkembangan motorik bergairah yaitu :
1. Perkembangan motorik bergairah bergantung pada kematangan otot dan syaraf.
Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak lah yang mengatur setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin matangnya perkembangan sistem syaraf otak yang mengatur otot, semakin baik kemampuan motorik anak. Hal ini juga didukung oleh kekuatan otot anak yang baik.
2. Perkembangan yang berlangsung terus menerus.
Perkembangan motorik berlangsung secara terus menerus semenjak pembuahan. Urutan perkembangan cephalocaudal sanggup dilihat pada masa pertama bayi, pengendalian gerakan lebih banyak di tempat kepala. Saat perkembangan syaraf semakin baik, pengendalian gerakan dikendalikan oleh batang tubuh kemudian di tempat kaki. Perkembangan secara proximodistal dimulai dari gerakan sendi utama hingga gerakan penggalan tubuh terpencil. Misal bayi memakai pundak dan siku dalam bergerak sebelum memakai pergelangan tangan dan jari tangan.
3. Perkembangan motorik mempunyai pola yang sanggup diramalkan.
Perkembangan motorik sanggup diramalkan ditunjukkan dengan bukti bahwa usia ketika anak mulai berjalan konsisten dengan laju perkembangan keseluruhannya. Misalnya, anak yang duduknya lebih pertama akan berjalan lebih pertama ketimbang anak yang duduknya terlambat. Breckenridge dan Vincent menyatakan cara yang cukup teliti untuk memperkirakan pada umur berapa anak akan mulai berjalan yakni dengan mengalikan umur anak mulai merangkak dengan 1,5 atau dengan mengalikan umur anak mulai duduk dengan 2.
4. Reflek primitif akan hilang dan digantikan dengan gerakan yang disadari.
Reflek primitif ialah gerakan yang tidak disadari, berlangsung secara otomatis dan pada usia tertentu harus sudah hilang lantaran sanggup menghambat gerakan yang disadari.
5. Urutan perkembangan pada anak sama tetapi kecepatannya tidak sama
Tahap perkembangan motorik setiap anak sama. Akan tetapi kondisi bawaan dan lingkungan mempengaruhi kecepatan perkembangannya.
2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Laju Perkembangan Motorik
Hurlock (1978:25) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju perkembangan motorik yaitu faktor keturunan, kehamilan dan kelahiran, kondisi anak, dan motivasi.
1. Faktor keturunan
Sifat dasar genetik, termasuk bentuk tubuh dan kecerdasan mempunyai efek yang menonjol terhadap laju perkembangan motorik. Anak yang mempunyai IQ tinggi menunjukkan perkembangan motorik yang lebih cepat daripada anak yang mempunyai IQ normal atau di bawah normal.
2. Kehamilan dan kelahiran
Kondisi status gizi ibu dan lingkungan yang baik dikala ibu hamil mendorong perkembangan janin yang baik sehingga perkembangan motorik anak juga akan baik. Kelahiran yang sukar terlebih lagi kelahiran yang mengakibatkan stress berat kepala tanggapan jalan lahir pada umumnya menghambat perkembangan motorik. Anak dengan riwayat lahir prematur juga mempunyai perkembangan motorik yang lebih lambat daripada anak yang lahir normal.
3. Kondisi anak
Status gizi anak yang baik intinya akan mempercepat perkembangan motorik anak. Keadaan cacat fisik yang terdapat pada anak, menyerupai kebutaan akan memperlambat perkembangan motorik.
4. Motivasi
Adanya rangsangan, dorongan, dan peluang anak untuk menggerakkan tiruana penggalan tubuh akan mempercepat perkembangan motorik. Perlindungan orangtua yang berlebihan akan menghambat berkembangnya kemampuan motorik. Perkembangan keterampilan motorik ialah faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi secara keseluruhan.
Hurlock (1956, dalam Yusuf, 2004:46) menyatakan ada beberapa alasan penting ihwal fungsi perkembangan motorik bagi konstelasi perkembangan anak, yaitu:
a. Melalui keterampilan motorik, anak sanggup menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Misalnya anak merasa senang dengan mempunyai keterampilan memainkan boneka, melempar, dan memainkan alat-alat mainan.
b. Melalui keterampilan motorik, anak sanggup beranjak dari kondisi tidak berdaya (helplessness) pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang bebas atau tidak bergantung (indenpendence). Anak sanggup bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan sanggup berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan sanggup menunjang perkembangan rasa percaya diri (self confidence).
c. Melalui keterampilan motorik, anak sanggup menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas pertama sekolah dasar, anak sudah sanggup dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
d. Melalui perkembangan motorik yang normal, anak sanggup bermain atau bergaul dengan mitra sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk sanggup bergaul dengan mitra sebayanya bahkan ia akan terkucil.
e. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self consept atau kepribadian anak.
2.4 Kegiatan Senam
2.4.1 Pengertian Senam
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Senam ialah gerak tubuh insan (gimnastik) atau latihan gerak badan. Senam ialah salah satu kegiatan olahraga yang simpel dan tidak memerlukan biaya yang besar, dikala ini senam mulai banyak digemari di tiruana kalangan baik itu anak-anak,remaja hingga lansia sekalipun senang melaksanakan senam.
Kata senam terjemahan dari bahasa Yunani “gymnos” yang berarti telanjang. Senam berdasarkan Hidayat (1995) yang dikutip Agus (1999:9) yaitu:
“Suatu gerakan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana,disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesejukan jasmani, menyebarkan keterampilan dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual”.
Sedangkan berdasarkan Warner yang dikutip Agus (1999:9) yang menyatakan bahwa : “Senam sanggup diartikan sebagai bentuk tes tubuh pada lantai pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh”. Sukiyono juga mendefinisikan senam yang dikutip Hidayat (1991:2) menyatakan bahwa : “senam ialah tes jasmani yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematis dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan menyebarkan pribadi secara harmonis”.
Dari pernyataan-pernyataan di atas sanggup disimpulkan, bahwa senam ialah suatu metode tes tubuh yang disiapkan bersiklus untuk menghasilkan peningkatan kebugaran jasmani seseorang, baik itu anatomi tubuh ataupun fungsi fisiologisnya.
Menurut FIG (Federation International de Gymnastique) atau yang dikenal dengan sebutan Federasi Senam Internasional yang dikutip Agus (1999:12) senam dibagi menjadi 6 kelompok yaitu :
- Senam artistik
- Senam ritmik sportif
- Senam akrobatik
- Senam aerobik sport
- Senam trampoline
- Senam umum
Senam begitu bermanfaa bagi kita, lantaran kita tiruana akan menjadi sehat jasmani dan juga rohani. Seperti yang diungkapkan WHO definisi sehat yang dikutip Santoso (1991 : 48) yaitu : “sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan saja bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan”. Selain berkhasiat bagi kesehatan, senam juga sanggup berkhasiat untuk meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. Seperti yang diungkapkan Santoso (1992:15), menyatakan bahwa: “kebugaran jasmani ialah kecocokan keadaan fisik terhadap kiprah yang harus dilaksanakan oleh fisik”.
melaluiataubersamaini melaksanakan senam secara rutin dan teratur dengan tempo yang sesuai maka tubuh kita akan mengalami suatu perubahan yang menyeluruh bagi peningkatan fungsional dalam tubuh kita. Perubahan-perubahan fisiologis kalau seseorang melaksanakan senam akan menuju pada satu perubahan yang menyeluruh. Adapun wujudnya yang dijelaskan oleh Santoso (1992:31) yaitu:
1. Lebih bisa dan bertahan bergerak/bekerja
2. Tidak mudah lelah
3. Cepat pulih dari kelelahan
4. Berkurangnya resiko untuk mendapatkan penyakit-penyakit non abuh khususnya jantung dan pembuluh darah
5. Perubahan pada aspek rohani yaitu tumbuh untuk iman pada diri sendiri.
6. Perubahan pada aspek sosial: Olahraga kesehatan dengan pesertanya yang berjumlah missal memungkinkan terjadinya kekerabatan sosial yang lebih baik bagi anggota-anggotanya.
Lebih lanjut dikemukakan oleh Sholeh (1992:2) dikutip Yusup (1996:18) menunjukan manfaat dan tujuan senam sehingga sanggup dirasakan perubahannya oleh seseorang kalau melaksanakan aktifitas senam secara rutin, yaitu:
1. Untuk memperbaiki dan mencegah efek yang buruk atau kelainan contohnya kelainan yang disebabkan oleh lamanya duduk di dingklik sekolah atau kantor, lantaran terlalu usang pulas dan sebagainya disebut senam normalisasi.
2. Untuk sanggup mempersembahkan rangsangan yang diharapkan bagi perkembangan organ-organ tubuh.
3. Untuk menyebarkan cara bersikap dan bergerak sewajarnya biasa disebut senam pembentukan.
4. Untuk memupuk rasa tanggung jawaban terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat disebut dengan senam pembentukan.
5. Untuk memupuk dan menyebarkan rasa keberanian dan rasa percaya pada diri sendiri.
6. Untuk memupuk dan meningkatkan seni gerak disebut senam irama.
7. Untuk memupuk dan meningkatkan prestasi gerakan-gerakan senam disebut senam prestasi.
Senam yang dilakukan oleh anak usia dini dilakukan untuk pelatihan kebugaran jasmani seorang anak yang terdiri dari gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot mulai dari tubuh penggalan atas, batang tubuh, hingga dengan bawah tubuh.
Gerakan senam pada anak usia dini umumnya bersifat pengulangan dari 5-6 gerakan, dengan ditambah variasi gugusan yang sederhana. Hal penting yang perlu diperhatikan oleh guru ataupun orangtua ialah memperhatikan kondisi fisik dan psikologis anak dikala ingin senam. Memaksakan atau menekan anak untuk menawarkan suatu gerakan senam, terlebih harus sempurna, spesialuntuk akan membuat kondisi menjadi semakin buruk dan tidak menyebarkan kreativitas mereka. Berikut ini ialah beberapa rujukan kegiatan yang dilakukan guru dan anak berdasarkan indikator kemampuan dari kecerdasan musikal:
1) Menyanyikan lagu-lagu anak
Guru mengajak anak menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan tema-tema yang dipakai atau yang akrab dengan kehidupan sehari-hari mereka. Dalam hal ini guru sanggup membuat atau mengkreasikan lagu gres ciptaannya sendiri. Kegiatan ini sanggup dilakukan dengan atau tanpa alat musik pengiring.
2) Bermain Tepuk
Kegiatan bermain tepuk ialah salah satu kegiatan yang juga sangat digemari anak selain bernyanyi. Anak akan dikenalkan banyak sekali pola tepuk yang diadaptasi dengan tema-tema. Gerak dan verbal sangat memdiberi efek dalam kegiatan ini. Guru juga sanggup berkreasi membuat banyak sekali permainan tepuk yang memotivasi, mengenalkan sebuah konsep, atau melatih serius anak.
3) Tebak nada dan lagu
Dalam kegiatan ini, guru sanggup melakukannya dengan menolongan alat musik ataupun dengan bersenandung tanpa syair. Kemudian anak diminta menebak lagu berdasarkan bunyi solmisasi dari alat musik tersebut atau nada yang dimunculkan dari bunyi senandung guru.
4) Bermain alat musik buatan
Ada beberapa jenis alat musik yang bisa dipelajari atau dilatihkan kepada anak. Alat musik juga ada yang berupa alat musik permguan maupun alat musik buatan di mana bahannya sanggup diperoleh di sekitar anak. Agar lebih menarikdanunik, alat-alat itu kemudian dihiasi dengan banyak sekali macam hiasan. Saat melaksanakan kegiatan ini sebaiknya guru
2.4.2 Senam Irama bagi Anak Usia Dini
Kegiatan senam yang biasa dilakukan anak usia dini atau Taman Kanak-kanak ialah senam yang diringi dengan lagu atau disebut senam irama. Dalam senam ini terbentuk suatu koordinasi gerak antara gerak anggota badan, menyerupai tangan, kaki, dan kepala dengan alunan irama, baik berupa lagu, musik dan nyanyian.
Nenggala (2006: 82) senam irama ialah salah satu jenis senam yang dilakukan dengan mengikuti irama musik atau nyanyian. Nenggala juga mengungkapkan bahwa musik, nyanyiannya dan hitungan ialah aspek daam senam yang menjadikannya sangat senang untuk dilakukan.
Senam irama mempunyai ciri-ciri sebagai diberikut :
1) cepatdangampang diikuti
2) Tidak membutuhkan biaya yang mahal
3) Diiringi musik atau nyanyian
4) Melibatkan banyak peserta
5) Bermanfaat untuk kesehatan tubuh
Senam dengan diiringi lagu termasuk ke dalam jenis olahraga senam umumnya. Adapun manfaat dari olahraga yang teratur, ialah sebagai diberikut:
- Memiliki otot dan tulang yang lebih kuat
- Memiliki tubuh yang lebih ramping lantaran olahraga sanggup mengendalikan lemak tubuh
- Menurunkan resiko timbulnya diabetes
- Memiliki tekanan darah kolesterol yang lebih rendah
- Memiliki kehidupan yang lebih baik
- Memiliki kondisi tubuh yang fit akan mempunyai kualitas pulas yang lebih baik
- Menurunkan resiko mengalami kelebihan berat badan
- Memiliki kemampuan yang lebih dalam mengatasi tantangan fisik dan emosi yang harus mereka hadapi menyerupai berlari mengejar bis, membungkukkan tubuh untuk mengikat tali sepatu.
Dalam kegiatan senam ini, anak diharapkan sanggup mengikuti kegiatan pengembangan fisik, meskipun pada pertamanya bawah umur tidak dituntut untuk melaksanakan gerakan sesuai dengan pola atau contoh. Anak bergerak sesuai dengan verbal jiwanya atau impian hatinya, namun anak juga tidak menutup kemungkinan pada kesudahannya sanggup mengikuti tiruana gerakan dikarenakan seringnya anak melaksanakan gerakan dengan berulang-ulang sehingga terbiasa.
melaluiataubersamaini verbal anak akan menemukan pengalaman gres dan dengan mengikuti irama anak lebih bebas bergerak, diberimajinasi serta berani menghadapi tantangan baru. Seperti yang dikemukakan oleh Sujiono (2007:9) bahwa:
“Pendekatan dalam kegiatan gerak diberirama harus menekankan pada metodologi yang kreatif dan fleksibel yang menempatkan proses gerakan dan verbal diri terhadap irama lebih penting dari pada pola gerak yang dihasilkan.
Bahwa dalam perkembangan umumnya anak Taman Kanak-kanak sanggup melaksanakan kegiatan-kegiatan bergerak sebagai diberikut :
a. Menirukan, menyerupai yang sudah penulis ungkapkan sebelumnya dalam upaya pengembangan kreativitas gerak bahwa dalam bermain anak senang menirukan sesuatu yang dilihat. Anak sanggup menirukan gerakan-gerakan yang dilihat baik dari televisi ataupun gerakan-gerakan yang secara eksklusif dilakukan oleh orang lain, berdasarkan tema maupun gerakan-gerakan hewan yang diamati.
b. Manipulasi, dalam kegiatan ini bawah umur secara impulsif menampilkan banyak sekali gerak-gerak dari obyek yang diamatinya. Namun dalam pengamatan dari obyek tersebut anak akan menampilkan sebuah gerakan yang spesialuntuk disukainya.
Menurut Kamtini dan Tanjung (2005:10) dalam bukunya yang berjudul Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak-kanak bahwa secara keseluruhan sanggup dikatakan bahwa karakteristik gerak fisik anak Taman Kanak-kanak ialah :
1. bersifat sederhana,
2. bersifat maknawi dan bertema, artinya tiap gerak mengandung tema tertentu,
3. gerak anak menirukan gerak keseharian orang bau tanah dan juga orang-orang yang berada di sekitarnya,